Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, memberikan sambutan dalam acara penerimaan peserta lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) Tahun 2018, Kamis (20/9/18) di Bandung, Jawa-Barat.
“Saya Ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya anak-anakku menjadi Peserta Parade Cinta Tanah Air (PCTA) TA 2018 ini. Kalian adalah putra-putri terbaik bangsa yang memiliki keistimewaan, bukan hanya kalian telah terpilih sebagai duta-duta Bela Negara dan pembangunan bangsa ke depan, tapi karena kalian juga telah mampu menunjukkan keteladanan,” ujar Menhan Ryamizard dalam sambutannya.
Selain itu, kata Menhan, peserta PCTA juga harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasilais, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah, untuk berjuang demi kemajuan bangsa dan Negara yang sangat kita cintai bersama.
PCTA Tahun 2018 di Kota Bandung kali ini mengakat tema yaitu “Wujudkan generasi Muda Anti Narkoba dan Cinta Tanah Air” yang menurut Menhan sangat sejalan dengan kebijakan Pertahanan Negara ditengah kondisi bangsa saat ini yang sedang menghadapi pelbagai Ancaman Nyata, baik yang bersifat fisik maupun Non Fisik Ideologis termasuk didalamnya potensi masuknya ancaman Narkoba.
Menurut Menhan, mentalitas generasi muda Indonesia yang masih idealis, terbuka dan sedang mencari jati dirinya merupakan sebuah kekuatan untuk dapat diisi dengan pemahaman dan kesadaran nilai-nilai luhur bangsa, namun sekaligus rentan terhadap pengaruh negatif yang dapat mempengaruhi pola pikir, bahkan juga ideologinya.
“Bila tidak ada filterisasi nilai dan kepedulian dari semua pihak. Dunia Kedokteran mencatat bahwa sekitar 70 persen pelaku penyalahgunaan Narkotika adalah para remaja,” ungkap Menhan Ryamizard.
Fenomena ini, menurutnya, sangat mengkahawatirkan, karena ancaman Narkoba ini tidak hanya dapat menghancurkan masa depan remaja itu sendiri; Namun pada gilirannya dapat menghancurkan masa depan bangsa dan negara yang sangat kita cintai bersama ini.
Oleh karena itu, tambah Menhan, kegiatan PCTA ini sangat relevan didalam membangun wawasan kebangsaan kepada generasi muda Indonesia, agar dapat berpikir yang “Benar- Benar Benar” demi mengisi pembangunan bangsa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
Menhan mengatakan, Parade Cinta Tanah Air (PCTA) merupakan perwujudan tekad dan keinginan yang kuat dari generasi muda Indonesia untuk menunjukan rasa cintanya yang mendalam terhadap tanah Air Bangsa-nya.
“Timbulnya rasa cinta tentunya diawali rasa bangga yang mendalam, tidak mungkin kalian cinta kalau kalian tidak bangga; dengan adanya rasa cinta, maka kalian akan rela berkorban demi meraih cita-cita untuk kejayaan bangsa ini,” terangnya.
Oleh karena itu, Menhan berharap agar peserta PCTA dapat menyebarkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air kepada seluruh generasi muda Indonesia melalui kreasi, inovasi dan pembangunan yang dilandasi kekuatan karakter yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
Menhan menjelaskan, cinta tanah air juga merupakan bagian integral dari nilai kesadaran Bela Negara yang berisi aktualiasi dari nilai-nilai luhur bangsa yang bercirikan cinta tanah air; sadar berbangsa dan bernegara; setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta; mempunyai kemampuan awal Bela Negara baik psikis maupun fisik.
“Ending state dari Konsep kesadaran Bela Negara ini pada prinsipnya adalah untuk dapat membangun karakter anak bangsa Indonesia yang disiplin, optimisme, taat hukum, bekerja keras untuk negara dan bangsanya, melaksanakan perintah Tuhan sesuai agamanya masing-masing, kerja sama dan kepemimpinan didalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara,” tutur Menhan.
Dikatakan, kesadaran Bela Negara untuk memperkuat jati diri dan memperkuat persatuan nasional merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi khususnya bagi bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat serta telah bertekad untuk membela, mempertahankan, dan menegakkan Kemerdekaan, serta kedaulatan negara dan bangsa berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kalian adalah generasi penerus yang dipersiapkan untuk mengawaki proses pembangunan di Indonesia di segala lini untuk menuju Indonesia yang adil, makmur dan sentosa,” ucapnya.
Sehingga sebagai pemimpin peserta PCTA harus terus memiliki jatidiri yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, harus mengemban amanah untuk menjaga keutuhan NKRI harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
“Kobarkan didada kalian jargon NKRI harga mati, oleh karena itu pembukaan UUD 1945 harus dijaga dan tidak boleh dirubah sedikitpun, karena Pembukaan UUD 1945 mengandung amanah dan nilai-nilai mulia khas bangsa Indonesia yang merupakan pondasi utama tetap utuh tegaknya NKRI kita tercinta,” tegas Menhan.
Dikatakan lagi, capaian-capaian yang telah di raih selama di bangku sekolah merupakan modal dan sumber motivasi yang baik bagi semua mahasiswa untuk terus meningkatkan diri. Keberhasilan yang diraih agar tidak membuat kita sombong dan lupa diri yang hanya akan menjadi hambatan dalam pembangunan karakter yang sesungguhnya.
” Karena pada dasarnya upaya mempertahankan suatu prestasi akan lebih sulit dari pencapaian itu sendirI,” ujar mantan Kasad ini.
Saat mengakhiri sambutannya, Menhan berpesan kepada peserta PCTA. Pertama, kelak bila kalian menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang senantiasa menjadi solusi dari setiap permasalahan dan bukan sebaliknya malah menjadi masalah dan duri bagi organisasi. Jadilah pemimpin yang memiliki hati nurani yang bersih tidak akan mudah menyerah dan bahkan dia adalah pribadi yang berjiwa besar, arif dan bijaksana serta senantiasa pandai merasa, bukan merasa pandai, serta bermanfaat bagi dirinya, keluarga, terutama untuk lingkungan dan bangsanya.
Kedua, ilmu pengetahuan memang faktor penting menjadikan generasi bangsa yang cerdas. Namun, kecerdasan tersebut tidak akan berarti apa-apa, jika tidak diperkaya dengan karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat.
Ketiga, lanjut Menhan, perlu di ingat bahwa satu-satunya yang tidak dapat dibeli di muka bumi ini adalah karakter, sebagai kemudi hidup yang akan menentukan arah yang benar dalam bahtera kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter tidak akan datang dengan sendirinya, untuk itu dengan penuh kesadaran, mari bersama kita bangun kembali karakter bangsa Indonesia yang berwawasan kebangsaan serta semangat bela negara.
Keempat. tuntutan kualitas generasi muda Indonesia kedepan tidak hanya dituntut memiliki kecerdasan, keterampilan dan kompetitif semata, namun juga harus diimbangi dengan kualitas mental ideologi Pancasila yang kuat; berahlak mulia, cinta tanah air, berwawasan kebangsaan, berjiwa nasionalisme dan patriotisme, serta memiliki semangat Bela Negara yang tinggi; sebagai hal mendasar yang harus dibangun dan dipersiapkan sejak dini.
“Peganglah prinsip hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” tutup Menhan Ryamizard Ryacudu.(MRZ)