Berita
Menhan: Generasi Muda Calon Pemimpin Masa Depan Miliki Peran Strategis dalam Bela Negara
Universitas Pertahanan (Unhan) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unhan mengelar seminar Nasional Bela Negara Call for Papers bertajuk “Bela Negara Benteng NKRI” di Gedung Auditorium Unhan, Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Rabu (14/11/18).
Dalam seminar tersebut, Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menjadi keynote speech. Seminar ini mengundang para akademisi dari 29 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
Seminar dibuka oleh Rektor Unhan Letjen TNI Dr Tri Legiosuko dan sekaligus membacakan keynote speech Menhan Ryamizard Ryacudu.
Menhan Ryamizard dalam keynote speechnya, mengatakan, generasi muda sebagai calon pemimpin dimasa depan memiliki peranan yang sangat strategis, peran paling strategis adalah membela negara, Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Menhan mengatakan, dinamika perkembangan geopolitik dan geostrategi saat ini berdampak pada kompetisi global dan tantangan baru yang semakin besar dan kompleks bagi pertahanan negara dengan adanya tantangan berupa ancaman baru yang bersifat dinamis dan multidimensional baik bersifat fisik atau nonfisik.
Dalam hal ini Menhan Ryamizard, mengkategorikan bentuk ancaman menjadi dua dimensi utama yaitu ancaman belum nyata yaitu ancaman perang terbuka atau konvensional antar Negara sementara ancaman nyata adalah ancaman yang sangat nyata yang sedang dan kemungkinan dialami oleh negara-negara kawasan, baik secara sendiri-sendiri, atau yang bersifat lintas negara diantaranya ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang cyber dan intelijen serta peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.
“Penerapan kesadaran Bela Negara ini, bertujuan agar generasi millennia memiliki kesadaran, untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai jati diri dan budaya bangsa, sekaligus sebagai benteng yang kuat, guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Menhan.
Dalam seminar call of paper ini topik yang dikembangkan meliputi pengitegrasian karakter dan nilai-nilai Bela Negara masyarakat di wilayah perbatasan, membangun kesadaran bela Negara bagi generasi muda millennia, Negara masyarakat melalui kegiatan yang kompetitif dan produktif dalam menghadapi tantangan revolusi industry 4.0 dan penyiapan Bela Negara untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.
Call of papers ini menampilkan beberapa produk tulisan terbaik untuk dipaparkan kepada peserta yang terdiri dari tiga sesi yang diselingi dengan tanya jawab peserta dan penyaji materi. Pada sesi pertama menghadirkan Isbandi Sutrisno dari UPN Yogya yang memaparkan tentang studi interaksi simbolik pemaknaan mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta terhadap nilai-nilai Bela Negara.
Kemudian, Laode Muhamad Fathun dari UPN Jakarta tentang pengintegrasian karaketr dan nilai-nilai bela negara masyarakat di wilayah perbatasan tinjauan korelasi nilai bela negara dan kemanan maritime.
Selanjutnya, M Abdul Somad dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya dengan topik Pengintegrasian Karakter Tanggung Jawab Melalui Nilai-nilai Bela Negara di Wilayah Perbatasan.
Pemaparan sesi ke dua ini menampilkan Saepudin dari Universitas Attahiriyah Jakarta tentang pengaruh pemahaman sila persatuan indonesia terhadap sikap nasionalisme mahasiswa dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Kemudian, Inggar Saputra dari UNJ tentang penguatan kesadaran Bela Negara melalui pendidikan demokrasi digital di perguruan tinggi, Riska Nurtantyo dari Uniska Kediri tentang pengembangan game pembelajaran digital nasionalisme serta bela Negara berbasis role playing games, Susetya Herawati Universitas Mercubuana tentang membangun kewirausahaan sebagai wujud kesadaran bela negara bagi generasi milenial.
Dalam sesi ke tiga menampilkan penyaji Yahya Arwiyah dari Universitas Telkom tentang digital skill bagi generasi z untuk generasi di masa depan, yang dilanjutkan Dr. Misdah, M.Pd dari Pascasarjana IAIN Pontianak tentang strategi kyai pondok pesantren dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme, Dr. Yusuf AW dari Unhan tentang penyiapan Bela Negara untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme, dan Asep Iwa Soemantri dari Seskoal tentang manajemen strategik pemberdayaan ekonomi umkm pada masyarakat menengah kebawah dalam rangka menangkal paham radikalisme dan terorisme di era revolusi industri 4.0.
Sementara itu, di hadapan awak media massa, Rektor Unhan, Letjen TNI Dr Tri Legiono Suko, mengatakan, kegiatan seminar nasional Bela Negara Call of Papers ini bertujuan membangun pemikiran kritis dan inovatif serta Ide-ide positif dari para akademisi sehingga terwujud pola pembinaan Bela Negara yang lebih tepat dihadapkan dengan tantangan masa kini seperti wilayah perbatasan, generasi milenial, revolusi industry 4.0 dan dimensi ancaman nyata dan belum nyata.
Ketua LP2M Unhan Megy Magdalena Laihad, mengatakan, dalam seminar ini pihaknya mengundang Industri Pertahanan dalam negeri seperti PT PAL, PT Pindad dan PT.DI, diharapkan para akademisi dapat melihat alutsista yang telah dikembangan oleh Industri Pertahanan Indonesia, selain itu dalam kegiatan seminar ini juga bertujuan memperoleh kajian dan ide-ide Bela Negara.
Unhan mengundang lima orang reviewer yaitu Prof. Dr. Miyasto dari UNDIP, Prof.Dr.Ir. Noer Azzam Achsani, MS dari IPB, Dr. Ir. Benny, Dr. Teuku Noerman dari Unibraw, dan Dr. Ir. Rudy Laksmono W,M.T, serta Dr. Drs. Marsono, M.Si dari Unhan yang dipandu oleh moderator Kolonel Arh Dr. Jonni Mahroza dan Dr. Herlina Juni Risma Saragih.
Penilaian para reviewer terhadap call of paper berpendoman pada dua aspek yaitu aspek naskah dengan bobot 60 persen dan aspek presentasi 40 persen, ini untuk juara I diraih oleh Riska Nurtantyo dari Uniska Kediri dengan bobot nilai 358,88, juara ke II Dr. Misdah dari Pascasarjana IAIN Pontianak bobot nilai 355,04 dan juara ke III Inggar Saputra dari UNJ dengan bobot nilai 347,8 . (MRZ)
