Tim kemenangan Kuswarsa, Calon Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi, Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 5 dari Partai Golongan Karya (Golkar) mengklaim jagoannya berhasil meraih suara sebesar 65 persen di internal partai.
Hal tersebut diumumkan Yuhendi Alamsyah, Ketua tim kemenangan Kuswarsa setelah timnya melakukan rekapitulasi data para pemilih di 2.895 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di Kecamatan Karawaci, Tangerang, Cibodas, Jatiuwung, Priuk, Neglasari, Batu Ceper dan Benda.
“Kami merekapitulasi berdasarkan data C1 Plano dan C1, bang Kuswarsa meraih suara lebih tinggi dari caleg partai Golkar lainnya,” ujarnya kepada awak media di posko kemenangan Kuswarsa, Ruko Mahkota Mas, Kota Tangerang, Jum’at (19/4/2019).
Pria yang kerap disapa Hendrik mengatakan, hasil rekapitulasi yang mencapai 65 persen itu dari data foto copy C1 Plano dan C1 dari setiap TPS yang berada dan sudah dikumpulkan oleh timnya sebanyak 95 persen.
“Selain itu tim quick count khusus ini sudah ada sejak tahun 2009 lalu, saat pertama bang Kuswarsa menjadi caleg di DPRD Kota Tangerang. Namun, kami juga tidak mau mendahulukan KPU Kota Tangerang,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, suara untuk Kuswarsa celeg DPRD Provinsi Banten nomor urut 2 itu hampir ada di setiap TPS dan paling tinggi untuk satu TPS sekitar 80 hingga 90 suara.
“Sumbangsih suara paling besar itu dari pemilih Kecamatan Tangerang dan Karawaci, yang mana sebelumnya daerah itu adalah daerah bang Kus maju menjadi caleg DPRD Kota Tangerang,” imbuhnya.
Selain itu, timnya juga akan terus mengawal segala proses perhitungan suara, mulai dari rekapitulasi tingkat kecamatan, tingkat Kota hingga ke tingkat Provinsi.
“Hal itu dilakukan oleh tim guna mencegah adanya manuver politik, permainan data dan hal hal kecurangan lainnya. Supaya pemilihan ini jujur, adil dan bersih,” tegasnya.
Hendrik menambahkan, kalaupun nanti masih ada naik turunya suara untuk Kuswarsa, dia meyakini itu hanya dinamis dan tidak sampai jauh sekali suara caleg lainnya.
“Karena kan posisi suara bang Kuswarsa sudah diatas 60 persen. Kita pastikan tidak ada kecurangan, kita punya data real,” tukasnya. (Amd)
