Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Kota (Tangkot) terus berupaya melakukan mitigasi atau pencegahan terhadap bencana alam di Tangkot.
Salah satu caranya yakini, PMI melatih kader atau relawan tangguh bencana baik dari perangkat kelurahan, masyarakat maupun pemuda peduli bencana.
Kegiatan yang dimulai dengan pemaparan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat (SIBAT), dilanjutkan dengan praktek penanganan bencana pada keesokan harinya.
pelatihan tersebut diberikan agar masyarakat tahu, paham dan mengerti akan bencana dan bagaimana cara menaganinya.
Hasbullah, Ketua Panitia mengatakan bahwa tujuan Sibat ini adalah membentuk tim kesiapsiagaan bencana di Tangkot.
“Pada saat ini kita menawali 3 Kecamatan yaitu PMI Kec. Neglasari, PMI Benda dan PMI Batuceper yang dilatih dalam hal mitigasi dan Kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat dan alhamdulillah saat ini berlangsung di kecamatan Neglasari dan berikutnya adalah Kecamatan Se-Kota Tangerang,” terangnya.
“Optimalisasi pemuda dan relawan harus dilakukan, salah satunya lewat kegiatan ini, harapannya peserta pelatihan dapat menjadi pioner dan garda depan dalam upaya mitigasi bencana di wilayah kecamatan ,contohnya ketika terjadi bencana kebakaran, banjir dan kekeringan di kecamatan Neglasari, Batuceper dan Benda,” tambahnya.
Sementara, Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengatakan, peranserta masyarakat diharapkan bukan hanya menjadi obyek atau penonton di Tangkot, tetapi menjadi subjek untuk kemajuan pembangunan SDM di Tangkot.
“Selain itu saya juga mengucapkan apresiasi terhadap PMI Kota Tangerang yang mau mengajak masyarakat ikut berlatih dalam kesiapsiagaan kebencanaan,” ujar Arief.
Walikota menambahkan, pelatiahan siaga berbasis masyarakat ini sangat penting bagi masyarakat, karena supaya disaat terjadi bencana maupu melakukan penanganan pertolongan pertama.
“Saya juga berhap kita tetap jaga kekeluargaan, kebersamaan, kesatuan dan persatuan untuk Kota Tangerang,” tukasnya. (Amd)