Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Riau makin mengkhawatirkan seiring dengan kemarau panjang dan kering tahun ini. Maka, dalam upaya mengatasi karhutla tersebut, TNI Angkatan Udara mengerahkan tiga pesawat, yakni satu pesawat Casa C212 Aviocar dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, satu pesawat CN295 dari Skadron Udara 2, dan satu pesawat C130 Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta di Lanud Roesmin Nurjadin, Minggu (15/9/2019).
Bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta BMKG, TNI AU melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan cara menyemai awan menggunakan garam sehingga menghasilkan hujan buatan yang akan mampu memadamkan titik api.
Pesawat Casa C212 Aviocar yang dipiloti Mayor Pnb Deharday Nugraha G., beserta 13 orang kru mampu terbang dan menyemai awan dengan menabur garam hingga 800 kilogram per sorti.
Sementara itu pesawat CN295 yang dipiloti oleh Kapten Pnb Enggal Augusendy beserta 14 kru akan terbang sampai 12.000 kaki dan menabur garam sebanyak 2,4 ton per sorti.
Pelaksanaan TMC sangat tergantung dengan prediksi cuaca dari BMKG. Apabila ditemukan adanya potensi awan hujan, maka pesawat TNI AU yang telah disiagakan, segera mengejar awan.
Rencananya Senin besok, pesawat C130 Hercules dari Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma Jakarta yang dilengkapi dengan alat TMC, akan datang ke Pekanbaru guna membantu operasi militer selain perang (OMSP) ini. (MRZ)
