Hujan deras mengguyur Kabupaten Tangerang mengakibatkan sejumlah tempat banjir. Akibatnya beberapa sekolah kebanjiran dan terpaksa kegiatan belajar mengajar di liburkan, Senin (4/2/2020).
Hujan deras terjadi sejak Senin (3/2/2020) hingga saat ini Selasa (4/2/2020) pagi. Beberapa sekolah yang terendam banjir diantaranya di SDN Pangadegan 1dan SMPN 3 Pasarkemis.
Banjir yang melanda di dua sekolah setempat merupakan banjir kiriman dari luapan Sungai Cirarab dan drainase yang mampet, diakibatkan juga oleh pemukiman warga yang padat. Ketinggian air rata-rata 30 cm hingga 100 cm lebih.
Rohmatun, Guru SDN Pangadegan 1, Desa Pangadegan Kecamatan Pasarkemis mengatakan, air sudah masuk ke sekolah sejak Senin malam disebabkan karena drainase yang mampet. Di sekolah ini, terdapat 8 ruang kelas.
“Semua ruangan terendam air, akibat drainase yang mampet dikarenakan sekolah berada di pemukiman padat,” terangnya.
Menurut Rohmatun, banjir yang masuk ke ruangan tersebut setiap musim hujan pasti banjir. Aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah sempat terganggu dan diliburkan. Dia mengatakan, pihak sekolah sering mengusulkan setiap tahun di musrenbang desa dan kecamatan.
“Setiap tahun kami usulkan namun tidak pernah terwujud usulan tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Humas SMPN 3 Pasar Kemis, Dwiyanti Wismorini mengatakan, banjir terjadi sejak pekan kemarin akibat meluapnya Situ Gelam Jaya. Akibatnya, beberapa ruang kelas dan laboratorium serta ruang guru yang terendam banjir.
“Banjir disini sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. Hari ini, kami terpaksa mengambil kebijakan untuk meliburkan siswa. Mereka harus belajar dirumah masing-masing,” ungkapnya.
Menurutnya, kebijakan meliburkan para siswa ini akan dilakukan hingga banjir dinyatakan benar-benar surut.
Tak hanya merendam sembilan ruang kelas, banjir juga memutus akses menuju SMPN 3 Pasar Kemis. Para siswa praktis tak bisa melewati jalan itu, karena ketinggian banjir sepaha orang dewasa.
“Alhamdulillah, buku- buku serta alat tulis kantor sudah diselamatkan. Kalau kursi yang ada diruang kelas dan ruang guru sudah kami letakkan diatas meja. Setiap hari kondisi ini terus dipantau, jika sudah surut para siswa akan masuk kembali untuk belajar,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pihak sekolah meminta Pemerintah Daerah setempat untuk segera mencari solusi, supaya siswa sejumlah 967 orang itu bisa belajar kembali di sekolah.
“Kami mohon solusi dari Pemkab Tangerang, supaya tidak banjir lagi. Soalnya banjir disini terjadi hampir tiap tahun,” pungkasnya. (Sam)