Berita
Warga Terdampak Banjir Gerudug Kantor Desa Mauk Barat
Puluhan orang, warga Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, berunjuk rasa di kantor desa Mauk Barat. Aksi tersebut buntut kekecewaan terhadap kepala desa setempat terkait penanganan warga terkena banjir.
Nana, warga RT 13/02 mengatakan, sudah tiga hari kampungnya dilanda banjir. Selama ini kepala kadesnya tidak tampak meninjau warganya. Bantuan untuk warga pun belum ada.
“Banyak yang terdampak banjir. Ada yang sampai rumahnya roboh,” katanya, Rabu (5/2/2020).
Menurut Nana, Kades masih punya masa bakti lebih kurang satu tahun setengah lagi.
“Ya walaupun tidak mencalonkan kembali jadi kepala desa, tapi dia kan masih ada waktu satu tahun setengah lagi untuk menolong warga yang terkena musibah,” ujarnya.
Kepala Desa Mauk Barat, H Misnan saat menemui warga menyampaikan permohonan maaf. Dia mengatakan, bahwa dirinya bukan tidak peduli akan tetapi sedang kena musibah.
“Saat ini anak saya sedang dirawat di rumah sakit, untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan hari ini saya akan tinjau warga yang terkena banjir,” terangnya di Kantor Desa Mauk Barat.
Sementara itu, Camat Mauk, Arif Rachman Hakim menjelaskan bahwa peristiwa ini hanya salah paham antara warga dan kades saja. Kini permasalahan yang terlanjur ramai sudah dapat diselesaikan.
“Hanya salah paham saja. Warga hanya menyampaikan aspirasinya yang ingin ditengok oleh Kades,” katanya.
Arif mengatakan, saat ini pihak kecamatan dan desa sudah berkoordinasi untuk memberikan bantuan tenda pengungsian dan dapur umum.
“Ini lagi di lokasi banjir. Kades juga saya ajak. Bantuan sudah kami koordinasikan,” jelasnya.(Sam)
