News Update
Minta MoU Dengan Tangsel Dikaji Ulang, Mahasiswa: Banten Akan Jadi Kota Sampah
Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Serang menilai kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan Tangerang Selatan (Tangsel) soal penampungan sampah, akan menjadikan Ibu Kota Provinsi Banten sebagai Kota Sampah.
Ketua DPC GMNI Serang, Arman Maulana Rachman mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang harus mengkaji ulang terkait kerjasama penampungan sampah dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, kata Arman, berdasarkan data yang didapat melalui Dinas Lingkungan Hidup, saat ini Kota Serang memproduksi sampah rumah tangga mencapai 300-400 Ton perhari.
“Kalau melihat Kapasitas kemampuan TPA Cilowong, berasa tidak logis kalau misalkan Pemkot Kota Serang ingin menampung sampah dari kota Tangsel. Sementara Pemkot Serang hanya mampu menyelesaikan 75 -80 Ton perhari yang terangkut dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Cilowong,” katanya kepada Tangerangonline.id, di Serang, Senin (1/2).
Arman menuturkan, pekerjaan rumah (PR) Pemkot Serang sampai saat ini belum mampu menangani soal sampah yang ada di wilayahnya. Hal itu melihat kapasitas TPSA Cilowong yang kurang memadai menerima pasokan sampah lebih banyak.
“Berasa tidak logis kalau misalkan Pemkot Kota Serang ingin menanmpung sampah dari kota Tangsel kalau melihat Kapasitas kemampuan TPA Cilowong, Dan juga PR Kota serang terkait sampah belum selesai
“Ini akan menjadi tugas berat Pemkot Serang jika ingin menampung sampah dari Tangsel. Kita lihat sampai saat ini pekerjaan rumah Pemkot Serang soal penangganan sampah belum selesai. Kota Serang harus mawas diri kalau ingin menampung sampah dari tangsel ke cilowong. Kalau saja mau ada perluasan tapi banyak dampak juga selain masalah kapasitas penampungan” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sapma PP Kota Serang Tedy Supriadi menilai, dalam hal ini memandang ditandatanganinya MoU tersebut akan membuat wajah Ibukota Provinsi Banten sebagai Kota Sampah. Dampak yang terjadi akibat Sampah tersebut dapat menyerang segala sektor, baik itu sektor lingkungan, sosial, dan ekonomi daripada Masyarakat Kota Serang itu sendiri.
“Pemkot Serang jangan egois hanya mementingkan Pemasukan PAD. Dampak dari sampah ini akan luas kepada masyarakat Sekitar Cilowong” Singkat Tedy.
Sebelumnya, Pemkot Serang sedang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk penampungan dan pengolahan sampah. Nantinya, Kota Serang akan menampung sementara sampah daerah yang berbatasan dengan DKI Jakarta. Kesepakatan pengelolaan ini disepakati oleh kedua pemkot di Hotel Le Dian, Kota Serang, antara Walikota Serang Syafrudin dan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. (Smn)
