Connect with us

Menyambung Hidup Kala Pandemi, Seniman di Teluknaga Rela Ngemper Jualan Alat Musik

Berita

Menyambung Hidup Kala Pandemi, Seniman di Teluknaga Rela Ngemper Jualan Alat Musik

Berbagai negara mengalami ketidakstabilan di sektor ekonomi akibat krisis yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, tak terkecuali Indonesia.

Tidak hanya sektor industri, dampak pandemi corona atau Covid-19 juga membawa lara bagi mereka yang bekerja di industri seni dan budaya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Ditjen Kebudayaan, sedikitnya ada puluhan ribu seniman yang terdampak Covid-19, karena pembatalan pertunjukan dan festival seni.

Amung, salah seorang seniman yang piawai memainkan alat musik Tehyan merupakan alat musik tradisional khas betawi, terpaksa beralih propesi menjadi pedagang alat musik yang dimainkannya.

“Sejak ada Covid-19, sudah hampir setahun saya jualan Tehyan, selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya juga ingin melestarikan budaya yang sudah turun temurun dikenal oleh masyarakat,” kata Amung, kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).

Amung mengaku, sebelum adanya Pandemi Covid-19, ia sering mengikuti pentas kesenian lenong betawi.

“Dulu saya panjak lenong, ikut di beberapa group lenong, dan dulu masih lumayan sering banyak panggilan manggung, tapi sekarang sepi apalagi sejak ada Covid, jadi makin parah,” ungkap pria asal Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang itu.

Amung menjelaskan, Tehyan alat musik tradisional khas betawi buatannya itu, dijual dengan harga berpareasi tergantung ukuran. Dalam sehari, belum tentu terjual karena sepinya peminat dan kalah dengan teknologi.

“Tehyan ini saya buat sendiri, harganya tergantung ukuran, dari mulai yang paling kecil harganya Rp.100 ribu sampai yang paling besar Rp 250 ribu, tapi jangan yang beli, karena sekarang jamannya HP,” ungkapnya.

Amung mejajakan alat musik Tehyan di trotoar di Jalan Raya Teluknaga, tepatnya dekat petigaan Pos Bojong Renged, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten.

Dengan sabar, pria paruh baya itu, mejejer dagangannya dengan seutas tali yang diikatkannya diatara pohon.

Untuk menarik perhatian, pajak lenong ini, terus memainkan alat musik Tehyan dengan pengeras suara seadanya.(Sam)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top