Berita
Pengamat Politik Sindir Kebiasaan Kunker DPRD Tangsel
Pengamat Politik Zaki Mubarak menyindir soal kebiasaan kunjungan kerja (kunker) atau studi banding anggota DPRD Kota Tangerang Selatan. Menurut Zaki, yang penting bagi publik, kunjungan kerja anggota DPRD Kota Tangerang Selatan harus sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat besar bagi Tangsel.
“Tidak hanya jalan-jalan berkedok kunker. Jadi dapat kita tagih, mana itu hasil kunkernya? Apa yang anggota dewan lakukan saat kunker? Apa juga manfaatnya? Seharusnya libatkan akademisi dan publik untuk mendiskusikan hasil dari kunker itu sehingga berdampak pada kebijakan. Kuatirnya, hasil kunker unfaedah jika tidak di follow up dengan benar,” kata Zaki melalui pesan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Tidak hanya itu saja, Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah itu juga menyindir soal pembuatan perda yang menjadi salah satu indikator kinerja dewan. Kata Zaki, dalam pembuatan suatu produk hukum tidak asal-asalan buat perda, harus berkualitas dan akuntabel serta sesuai dengan kebutuhan obyektif.
“Pengesahan beberapa Raperda dalam setahun sebenarnya tidak masalah, asal perda yang disahkan tersebut berkualitas dan benar-benar memberi manfaat bagi publik baik secara sosial, ekonomi, dsb. Banyak perda yang telah disahkan juga nasibnya tidak jelas, miskin sosialisasi dan lemah dalam implementasinya,” ujar Zaki.
Maka dari itu, tutur Zaki, keterlibatan publik, terutama akademisi sangat penting untuk memberi masukan dan menguji raperda itu sehingga tepat sasaran dan berdaya guna.
“Sayangnya DPRD Tangsel masih kurang kesadaran untuk membuka partisipasi publik dalam pembuatan dan perumusan perda. Mereka agak tertutup. Wal hasil, masyarakat menjadi sinis dan underestimate terhadap produk perda yang dihasilkan DPRD Tangsel,” ungkapnya. (Ded)
