Kasus pelecehan seksual kembali terjadi di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Kali ini pelaku berinisial MH dikenal sebagai guru ngaji di wilayah Kelurahan Serua, Ciputat.
Aksi pelaku terbongkar usai salah satu korban buka suara kepada orangtuanya. Sontak pihak korban dan warga sekitar pun menghampiri melakukan persekusi pelaku pada Minggu 29 September 2024.
Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi mengatakan, para orangtua korban telah membuat laporan kepolisian pada minggu malam tersebut.
“Saat ini kasus ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangsel. Penyidik sedang mendalami kasus tersebut,” kata Alvino kepada wartawan, ditulis pada Selasa, (1/10/2024).
Sementara itu, disisi lain Kepala unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel, Tri Purwanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan visum kepada 8 korban anak, dan ternyata hasilnya diduga memang ada persetubuhan dan pelecehan.
“Kita sudah antarkan ke rumah sakit dan ke Polres terkait dengan barang bukti dan juga keterangan tambahan,” katanya saat ditemui di kantornya pada Selasa (1/10/2024).
Dirinya menjelaskan, bahwa kasus pencabulan anak tersebut terjadi sejak tahun 2021 dengan korban empat orang, namun pada tahun 2024 ada empat korban lagi yang menjadi korban pencabulan.
Sehingga, kepala P2TP2A melaporkan ke polisi bahwa ada total delapan orang yang menjadi korban pencabulan anak yang diduga dilakukan oleh oknum guru ngaji tersebut.
“Persetubuhan ini ada empat dan itu terjadi tahun 2021, jadi 2024 ini yang kemarin terungkap itu pelecehan seksual,” jelasnya.
Atas kasus tersebut, korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dengan didampingi oleh Kepala P2TP2A untuk pendampingan hukum.
“Pendamping yang kita lakukan adalah pendampingan hukum, proses hukumnya kita dampingi dan juga pendampingan psikologi ke si korban dan ini akan kita lakukan seperti itu,” tandasnya. (Red)