Pengawasan Karantina Diperketat di Bandara Soekarno-Hatta Jelang Nataru

By
2 Min Read
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean melakukan kunjungan kerja ke Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa, 23 Desember 2025.

Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Badan Karantina Indonesia (Barantin) menegaskan langkah pengetatan pengawasan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.

Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, memastikan seluruh prosedur karantina dijalankan dengan disiplin tinggi untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas penumpang dan barang.

Dalam peninjauan ke Posko Nataru Terintegrasi, area All Indonesia Kedatangan Internasional, serta jalur merah pemeriksaan karantina dan X-ray Bea Cukai, Sahat menekankan kesiapan personel, sarana prasarana, dan koordinasi lintas instansi sebagai kunci pengawasan.

“Periode Natal dan Tahun Baru selalu diikuti dengan lonjakan mobilitas penumpang dan komoditas. Karantina harus hadir sebagai garda terdepan perlindungan keamanan hayati nasional, dengan pengawasan yang ketat namun tetap mendukung kelancaran arus penumpang dan logistik,” ujar Sahat di Terminal 3 Bandara Soetta, Bandara Soetta, Selasa (23/12/2025).

Sebagai simpul utama perlintasan internasional, Bandara Soetta menjadi fokus pengawasan berbasis risiko yang dijalankan secara terintegrasi, profesional, dan bersinergi dengan instansi terkait.

“Kami memastikan setiap komoditas dan barang bawaan penumpang yang masuk ke Indonesia telah melalui prosedur karantina sesuai ketentuan. Langkah ini penting untuk mencegah masuknya ancaman biologis yang dapat merugikan sektor pertanian, perikanan, dan lingkungan hidup,” tegasnya.

Selain pengawasan ketat di bandara, kinerja Karantina Banten sepanjang Januari–November 2025 menunjukkan tingginya intensitas layanan. Tercatat sebanyak:

  • 12.272 sertifikat impor
  • 61.603 sertifikat ekspor
  • 29.693 dokumen masuk (Domas)
  • 126.202 dokumen keluar (Dokel)

Secara total, layanan sertifikasi dan dokumentasi mencapai 229.770 layanan hingga November 2025.

Sahat menegaskan komitmen Barantin untuk menghadirkan pengawasan karantina yang sigap, tegas, dan profesional di seluruh pintu pemasukan negara, terutama pada periode rawan seperti Nataru.

“Kami ingin masyarakat merasa aman, sementara arus mobilitas dan perdagangan tetap berjalan lancar, tanpa mengorbankan perlindungan sumber daya hayati nasional,” pungkasnya. (Rmt)

Share This Article