Candaan bom masih kerap dilontarkan oleh calon penumpang pesawat terbang. Hal yang tidak terpuji itu masih saja terjadi baik selama berada di dalam Terminal Bandara bahkan di dalam kabin pesawat.
Lion Air meminta pemerintah jeli dalam hal ini dan menerapkan undang-undang sesuai mestinya.
Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait menyatakan, adanya candaan mengenai bom dan candaan lainnya, pihak maskapai merupakan korban.
“Kami sebenarnya korban dengan kejadian tersebut dan juga penumpang yang lain,”katanya kepada TangerangOnline.id disela acara penganugerahan Sertifikasi ISSA (IATA Standard Assessment) kepada Lion Air Group di Lion Air Building, Neglasari, Tangerang.
Sirait menjelaskan , lelucon itu berdampak kepada penerbangan-penerbangan lainnya dan menimbulkan efek domino terhadap penerbangan selanjutnya.
“Bilamana ada penumpang bercanda membawa bom, maka seluruh barang yang sudah naik ke pesawat tersebut akan diperiksa secara keseluruhan,” jelasnya.
Menurut Sirait, hal tersebut masih kerap terjadi di Indonesia dikarenakan penerapan hukum yang belum maksimal.
“Bilamana penerapan undang-undang yang berlaku diterapkan sebagaimana mestinya, sehingga memberikan efek jera kepada pelaku, tentu candaan-candaan itu tidak terulang kembali,”ucapnya.
Ia mencontohkan, di Negara Thailand bilamana seseorang bercanda dengan bom dalam dunia penerbangan maka orang tersebut tidak diperkenankan lagi melakukan penerbangan seumur hidup.
“Di Thailand, apabila ada penumpang bercanda soal bom maka seumur hidup tidak dapat bepergian menggunakan pesawat terbang dan namanya di blacklist dari dunia penerbangan,” pungkasnya. (rht/dwi)
