Komisariat Pelajar Islam Indonesia (PII) Ciputat Timur mengadakan Leadership Basic Training dengan tema Ramadan Student Camp.Training tersebut dilaksanakan sejak Senin (20/6/2016) sampai dengan Minggu (26/6/2016) di Jalan Raya Ciledug Jombang nomor 15, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Acara yang rutin diadakan setiap enam bulan sekali ini dilakukan dengan tujuan membangun generasi yang cerdas, modern, dan religius. Sedangkan syarat umum peserta yaitu pelajar muslim dari Indonesia dengan batasan usia dari umur 13 sampai dengan 22 tahun.
Ketua Umum Pengurus PII Kota Tangsel, Herry Fachruddin Tanjung menjelaskan, tujuan acara tersebut disesuaikan dengan visi dan misi Tangsel. Selain itu, juga mengajarkan peserta untuk berani berbicara dalam menyampaikan pendapatnya melalui public speaking.
“Banyak pelajar yang bakatnya tidak tersalurkan, mereka tidak berani berbicara di depan umum, karena berbicara di depan umum atau bertanya itu dianggap sesuatu hal yang sangat memalukan, maka dari itu PII melatih mereka bagaimana berbicara di depan umum karena tujuan dari PII itu sendiri adalah Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap Bangsa Indonesia dan umat manusia,” jelas Herry Fachruddun Tanjung yang juga sebagai penasihat pada acara tersebut.
Ia juga menjelaskan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan PII merupakan satu organisasi yang sama tetapi anggotanya saja yang berbeda, PII beranggotakan para pelajar sedangkan HMI beranggotakan mahasiswa.
“Memang HMI itu adalah abangnya PII, jadi PII difokuskan pada tingkatan pelajar sedangkan HMI dibidang mahasiswa yang cakupannya di kampus tapi pendirinya tetap sama saja, pendiri HMI, pendiri PII juga,” ujar Herry Fachruddin Tanjung yang akrab disapa Tanjung.
Pada acara tersebut dihadiri Staf Ahli Walikota, Zulfuad MM dan Kasie Pemberdayaan Masyarakat BNNK Tangsel, Sony Gunawan dan diikuti sebanyak 100 peserta.
Tanjung berharap dengan hadirnya PII di Indonesia dapat mewujudkan cita-cita Indonesia pada 70 tahun yang lalu dengan generasi-generasi muda saat ini, karena pada saat itu PII memang cukup dihargai oleh Bung Karno.
“Harapan besar dari acara ini adalah bagaimana caranya mereka tetap berani berbicara di depan umum dan menjadikan mereka generasi yang cerdas, modern, religius dan mampu mewujudkan apa yang sudah menjadi cita-citanya bangsa Indonesia, terutama cita citanya Soekarno Hatta dan para pahlawan yang sudah berjuang pada tempo dulu,” tutupnya. (Tan)
