Perhelatan pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten pada 2017 mulai mengerucut sejumlah nama bakal calon gubernur. Partai-partai politik telah menjaring beberapa nama untuk diusung ke jenjang pencalonan, di antaranya Andika Hazrumy (Anggota DPR RI dari Partai Golkar), Rano Karno (Gubernur Banten) dan Wahidin Halim (Mantan Walikota Tangerang).
Berbeda dengan sejumlah nama yang akan maju melalui jalur partai politik tersebut, mantan Bupati Pandeglang 2 periode, Achmad Dimyati Natakusumah lebih memantapkan diri maju melalui jalur perseorangan.
Dikatakannya, ia mantap maju sebagai calon Gubernur dengan melihat berbagai persoalan yang ada di Banten. Dengan pencalonan itu, juga sebagai wujud dalam pengabdiannya membangun Banten.
“Berbekal pengalaman saya ketika menjabat sebagai Bupati Pandeglang dan menjadi Wakil rakyat di Senayan, rasanya pengabdian kurang lengkap tanpa mengambil peran sebagai Gubernur semata untuk mengabdi pada masyarakat Banten,” ucapnya kepada tangerangonline.id di BSD, Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Ihwal pencalonan tersebut, politisi partai persatuan pembangunan (PPP) itu terus melakukan koordinasi dengan berbagai lapisan masyarakat. “Koordinasi itu juga sebagai dasar atas keputusan yang saya ambil bersama dengan unsur masyarakat Banten dan jalur independen menjadi kehendak atas kesimpulan koordinasi yang sudah berjalan jauh hari sebelumnya,” tambah pria kelahiran Tangerang 1966 itu.
Suami Bupati Pandeglang Irna Narulita ini meyakini dukungan terus mengalir atas keputusan pencalonan dari perseorangan dirinya.
Salah seorang pendukung Dimyati yang disebut Dulur Dimyati, Irwan AD Putera mengatakan, pencalonan Dimyati lewat jalur perseorangan juga sebagai bentuk keputusan tegas dari berbagai diskusi bersama masyarakat.
“Keputusan maju lewat jalur independen ini bukan tanpa pertimbangan, sebab keputusan ini sudah melalui berbagai diskusi bersama perwakilan masyarakat se-Banten, dan sosok Dimyati menurut saya menjadi harapan baru masyarakat Banten,” terangnya. (Bar)
