Beredarnya kabar vaksin palsu di beberapa kota besar, membuat Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel melakukan upaya pencegahan peredaran vaksin palsu tersebut.
Sebanyak pelayanan kesehatan diantarannya 26 puskesmas, 24 rumah sakit swasta, rumah sakit umum, 19 klinik swasta dan 130 bidan praktek swasta di Kota Tangsel diinspeksi oleh Dinkes Tangsel bersama BPOM dan Dinkes Provinsi Banten beberapa waktu lalu. Sayangnya, dari hasil inspeksi tersebut Kepala Dinkes Tangsel belum menyebutkan penemuan vaksi palsu atau ilegal.
“Dari hasil inspeksi untuk vaksin yg bersumber dari pemerintah dijamin asli karena pendistribusiannya sangat ketat,” ungkap Suharno, kepala Dinkes Tangsel melalui pesan singkat kepada tangerangonline.id, Jumat (15/7/2016).
Sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), instansi kesehatan baik pemerintah maupun swasta bakal terus mengupakan pencegahan peredaran vaksin palsu. “Pembinaan terus dilakukan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di Tangsel,” ujarnya.
Suharno juga mengingatkan masyarakat terutama kaum ibu, bila memang tidak yakin dengan vaksin yang sudah diberikan kepada anaknya, silahkan memvaksin ulang ke RSUD, Posyandu ataupun Puskesmas terdekat. “Kepada masyarakat Tangsel yg ingin vaksin ulang kita akan melayani gratis dan dapat mendatangi RSUD dan puskesmas,” tandasnya. (Abi)
