Sejumlah lahan warga yang bakal dilalui pembangunan Tol Kunciran-Serpong telah dilakukan pembayaran oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Sekira 52 persen lahan milik warga untuk proyek tol tersebut telah dibayarkan, tetapi selebihnya masih tertunda lantaran belum digelontorkan pendanaannya dari pusat.
Demikian dijelaskan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Allen Saputra dalam acara pembayaran uang ganti kerugian untuk kegiatan pengadaan tanah ruas tol Kunciran-Serpong di Aula Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jalan Raya Kapten Subianto, BSD, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (2/7/2016).
Menurutnya, hingga saat ini presentase ganti rugi sejumlah bidang tanah yang sudah dibayarkan baru mencapai 52 persen. Hal tersebut menyebabkan target penyelesaian pembebasan lahan meleset dari rencana awalnya yang diprediksi selesai pada akhir tahun 2016.
“Dananya yang belum siap, sampai saat ini baru 52 persen yang sudah dibayarkan. Target kita mundur hingga Juni 2017,” kata Allen usai serah terima.
Pembangunan ruas tol sejauh 11 kilometer itu dalam pengerjaannya akan dilakukan oleh PT. Astratel Nusantara selaku pemenang tender.
Tak kurang dari 3 ribu bidang tanah atau total seluas sekira 100 hektare lahan yang akan dibebaskan, meliputi 6 Kelurahan di Tangsel yakni Parigi Baru, Parigi Lama, Jelupang, Pondok Jagung Timur, Paku Jaya dan Jombang. Sementara, 2 kelurahan lainnya yaitu Kelurahan Kunciran dan Kelurahan Kunciran Indah yang berada di Kota Tangerang.
“Sebagian warga ragu melepas lahannya, karena pembayaran dari kita belum ada kejelasan. Tapi sekarang kan baru turun dananya. Jadi kita akan coba negosiasi lagi,” sambungnya.
Dalam acara tersebut hadir 43 jiwa Kepala Keluarga dari jumlah undangan 47 KK Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong utara, Kota Tangsel. (Abi)
