Menurunnya produksi pangan di regional Kota Tangerang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemuda Kota Tangerang yang terhimpun dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang. Hal itu terlihat KNPI bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) berdiskusi membahas ketahanan pangan khususnya di Kota Tangerang.
Diskusi yang digelar di Sekretariat KNPI Kota Tangerang Jalan A. Damyati, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Jumat (19/8/2016) berjalan sangat dinamis. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan pemuda ditanggapi dengan baik oleh DKPP Kota Tangerang.
Ketua DPD KNPI Kota Tangerang Rusdi Alam mengatakan, Kota Tangerang sangat tergantung pangannya dengan kota tetangga ataupun negara lain. “Di sini sudah tidak adanya lahan untuk memproduksi pangan. Lalu apa saja yang akan dilakukan DKPP untuk ketahanan pangan ini?” tanya Rusdi.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan DKPP Kota Tangerang Irma Ridiani menanggapi, bahan pangan Indonesia masih bergantung dari luar negeri. Kurangnya lahan untuk produksi pangan yang saat ini beralih fungsi menjadi lahan sektor lain, membuat Indonesia bergantung negara luar.
“Ada tiga fokus yang saya tekankan, fokus secara dunia, nasional dan regional. Kedaulatan pangan nasional menjadi salah satu kunci menyukseskan pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan,” jelasnya.
Kemudian irma menjelaskan, data dari DKPP Kota Tangerang menunjukan, pangan di Kota Tangerang pada tahun 2013, paling tinggi persentase impornya beras dari pada pangan yang lain.
“Pembuatan beras di Kota Tangerang sudah minim. Jadi kalo kita masih memakai beras yang ditanam petani kita, itu sangat tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Tangerang,” tutupnya. (Yip)
