Ditundanya pencairan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah pusat ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tidak berpengaruh besar bagi pembangunan Tangsel. Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Tangsel Muhammad.
Muhammad memastikan ditundanya DAU dari pemerintah pusat tidak akan berdampak pada proses pembangunan di Kota Tangsel, sebab Pemkot sudah berkonsultasi dengan Badan Anggaran (Bannag) DPRD Tangsel terkait penundaan tersebut.
Menurutnya, DAU Tangsel dari Kementerian Keuangan seharusnya menggelontorkan sebanyak Rp 148 miliar. Namun karena dampak dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak mencukupi akhirnya tidak terlaksana.
“Nilai dana alokasi umum di Tangerang Selatan yang ditunda sebesar Rp 105 miliar, kita sudah bahas itu semua dengan bagian anggaran (Banggar) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Tangerang Selatan,” katanya.
Lanjut ia, dampak dari DAU tidak langsung bersinggungan dengan pembanguan kota. Proyek pembangunan untuk masyarakat akan terus digarap hingga akhir tahun ini dengan cara memangkas dana yang tidak prioritas
“Pemerintah tentunya mengambil inisiatif bagaimana caranya bisa memangkas untuk menutup DAU itu. caranya kegaitan yang tidak prioritas pendanaanya dikurangi,” tambahnya.
Anggota Banang DPRD, Amar mengatakan, persoalan tertundanya DAU Tangsel tidak akan berimplikasi pada penghambatan pembangunan. Pembangunan akan tetap berlanjut hingga akhir tahun ini.
“Dana ini kan hanya ditunda oleh pemerintah pusat, jadi proyek pembangunan di Tangsel tidak ada masalah dan tidak terganggu,” tutur ia.
Secara estimasi APBD Tangsel sebesar Rp 3,3 triliun akan ada silpa sebesar Rp 600 miliar. Artinya tidak ada yang menjadi soal berarti keberlangsungan beberapa bulan ini.
“Mungkin kalau kabupaten atau kota lain, selain Tangsel mengambil dana talangan untuk menanggulangi dana alokasi umum yang ditunda pemerintah pusat. Kalau di Tangsel tidak,” ungkapnya. (Ded)
