Beranda Berita Obligasi Angkasa Pura II Raih Rating idAAA

Obligasi Angkasa Pura II Raih Rating idAAA

0

Surat Utang atau Obligasi I Seri A, Seri B, dan Seri C senilai Rp 2 triliun yang diterbitkan PT Angkasa Pura (AP) II kembali mendapat rating tertinggi idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo untuk periode 9 Maret 2017 hingga 1 Maret 2018.

Peringkat tersebut diberikan diantaranya melihat Laporan Keuangan Tidak Diaudit AP II per 31 Desember 2016 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2015.

idAAA adalah peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo dimana menandakan kemampuan penerbit obligasi dalam memenuhi komitmen jangka panjangnya dapat dikategorikan superior.

President Director AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, rating idAAA yang diberikan Pefindo dalam rangka pemantauan tahunan pemeringkatan ini dapat memberikan gambaran singkat bahwa obligasi yang diterbitkan oleh AP II sangat menarik bagi investor.

“AP II memiliki fundamental sangat kuat sehingga obligasi senilai Rp 2 triliun yang merupakan instrumen investasi pertama perseroan di pasar modal ini juga mendapat rating yang baik. Sebelum diterbitkan, obligasi ini juga mendapat rating AAA dari Fitc Ratings serta Pefindo,” kata Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya yang diterima TangerangOnline.id, Senin (27/3/2017).

Adapaun terkait fundamental, pada laporan keuangan per 31 Desember 2016 yang telah diaudit tercatat pendapatan AP II mencapai Rp 6,64 triliun atau meningkat sekitar 15% dibandingkan dengan pendapatan 2015 sebesar Rp 5,64 triliun.

Sementara itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,94 triliun atau naik sekitar 13% dari sebelumnya Rp 1,68 triliun.

“Iklim perekonomian yang kondusif serta kemampuan kami meraih potensi pendapatan, ditambah dengan akselerasi bisnis pada akhir tahun lalu melalui berbagai inovasi membuat perusahaan dapat mencapai target yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham AP II,” jelas Awaluddin.

Adapun pada tahun ini, AP II menyiapkan belanja modal Rp 9 triliun atau bahkan lebih  guna pengembangan sejumlah bandara dan memperkuat infrastruktur digital guna memaksimalkan kinerja 13 bandara baik itu di bidang pelayanan kepada penumpang pesawat atau pengguna jasa maupun terkait proses bisnis secara keseluruhan untuk meraih  pendapatan secara optimal. (Rmt)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini