PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) memperketat pemeriksaan barang-barang elektronik penumpang ketika melintasi X-Ray atau Security Check Point (SCP) di setiap terminal keberangkatan.
Hal ini dilakukan sejak Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara kembali menegaskan bahwa barang elektronik yang akan dibawa penumpang ke dalam pesawat terbang harus diperiksa dengan ketat.
Pemeriksaan terhadap barang elektronik tersebut harus sudah dilakukan di dalam bandara sebelum penumpang naik ke dalam pesawat.
Public Relation Manager AP II, Yado Yarismano menyatakan, pihaknya akan segera merealisasikan isi dari Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara no. SKEP/ 2765/ XII/ 2010 dan Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara no. SE.6 Tahun 2016 tersebut.
“Terkait dengan hal tersebut, kita akan perketat pemeriksaan barang-barang elektronik penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” kata Yado kepada tangerangonline.id, Senin (27/3/2017).
Dalam Pasal 23 butir b, point 3 pada SKEP 2765/XII/2010 disebutkan bahwa laptop dan barang elektronik lainnya dengan ukuran yang sama dikeluarkan dari tas atau bagasi dan diperiksa melalui mesin x-ray.
Sementara pada SE.6 Tahun 2016 mengatur tentang Prosedur Pemeriksaan Bagasi dan Barang Bawaan yang Berupa Perangkat Elektronik yang Diangkut dengan Pesawat Udara.
Yado menyatakan, pihaknya siap untuk memperketat pemeriksaan barang-barang elektronik milik penumpang sebelum masuk ke pesawat udara.
“Jadi barang-barang elektronik milik penumpang harus dikeluarkan dari dalam tas dan diperiksa di mesin x-ray untuk mengecek apakah barang elektronik itu aman atau tidak untuk penerbangan,” jelas Yado.
Tak hanya Bandara Soetta saja, pihaknya juga segera memperketat pemeriksaan barang-barang elektronik milik penumpang pesawat di 12 Bandara yang dikelola perusahaan.
“Seluruh Bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II akan segera memperketat pemeriksaan barang -barang elektronik milik penumpang,” ujar Yado.(Rmt)
