Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, memberikan ceramah kepada 4300 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di Balairung, Kampus UI, Depok, Jawa-Barat, Jumat (4/8/2017).
Menhan Ryamizard, memberikan Kuliah Umum dalam Pengenalan Sistem Akademik Universitas tahun Akademik 2017 / 2018 dengan tema ” Bela Negara dan Pembangunan Karakter Nasional untuk mewujudkan Bangsa yg berintegritas ” .
Kepada ribuan mahasiswa baru UI, Menhan Ryamizard berpesan, agar mahasiswa UI dapat menjadi generasi masa depan yang maju dan unggul, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terus berkarya.
“Selain itu harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang pancasilais, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah untuk berjuang demi kemajuan bangsa dan negara, ” kata Menhan Ryamizard.
Menurutnya Menhan, proklamasi kemerdekaan merupakan awal proses pembangunan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi, baik sebagai landasan perjuangan dan cita-cita kemerdekaan, maupun sebagai acuan untuk menilai konsistensi dan gerak langkah bangsa Indonesia dalam memberi makna pada kemerdekaannya, pada harga dirinya sebagai bangsa yang merdeka.
Menhan Ryamizard, melanjutkan, guna melestarikan dan menanamkan nilai-nilai luhur khas bangsa Indonesia, para pendiri bangsa telah mewariskan ideologi negara yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang implementasinya dituangkan dalam Bela Negara.
Keikutsertaan warga negara dalam Bela Negara, terefleksi dalam Pasal 27 UUD 1945, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Menhan Ryamizard, mengatakan, upaya Bela Negara tersebut juga diatur dalam UU No 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara.
“Pada intinya Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujar Menhan Ryamizard Ryacudu.
Menhan Ryamizard, kemudian mengutip pernyataan mahapatih majapahit Empu Tadah pada 1325 kepada Patih Gajah Mada, “Memang sangatlah sulit untuk menyatukan suku-suku yang beraneka ragam di Nusantara ini, tetapi justru persatuan dan kesatuan itulah kekuatan kita yang maha dahsyat, tetapi dengan kesadaran akan persatuan dan kesatuan yang tidak dipaksakan (kesadaran Bela Negara)”.
Esensi dari kesadaran Bela Negara, lanjut Menhan, pada hakekatnya adalah untuk membentuk anak bangsa yaitu “The Man Behind the Gun” yang berkarakter dan memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai luhur Bela Negara.
Nilai-nilai luhur itu adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal Bela Negara baik fsikis maupun fisik.
Pada akhirnya kekuatan jiwa bangsa Indonesia yang dibangun melalui Bela Negara, akan menjadi suatu kekuatan maha dahsyat, karena Bela Negara didasari kebanggaan dan kecintaan yang tulus dari seluruh komponen bangsa.
“Jadilah duta-duta Bela Negara dari kalangan mahasiswa yang menjadi role model bagi masyarakat yang membawa manfaat dan kontribusi positif bagi peningkatan kesadaran Bela Negara,” papar Menhan dihadapan ribuan mahasiswa baru UI. (MRZ)