Connect with us

Bang Ben Sebut Ada 200 Koperasi Hidup Segan Mati Tak Mau

Berita

Bang Ben Sebut Ada 200 Koperasi Hidup Segan Mati Tak Mau

Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyebut ada sebanyak 200 unit koperasi di wilayah Tangsel telah sakit atau hidup segan mati tak mau. Kondisi demikian ditengarai lantaran tidak kuat menghadapi persaingan yang ada.

“200 Koperasi itu dinyatakan sakit, karena banyak faktor seperti pemasaran, dan manajemen yang kurang kuat sehingga tidak kuat bersaing dalam melawan persoalan, mutu, harga, kualitas, model. Yaah, hidup segan mati tak mau,” jelas Bang Ben, sapaan karib Benyamin Davnie, Kamis (5/10/2017).

Bang Ben menambahkan, sebelumnya pemerintah kota telah mendatangi dan melakukan cek lokasi untuk permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini Pemkot juga berupaya memberikan solusi dengan melakukan bimbingan teknis terhadap 200 koperasi tersebut.

“Sebelumnya sudah kita lakukan pembinaan untuk pembelajaran mengatur manajeman kepada mereka, namun masalah ini berulang dan saya kira mereka harus di off-kan dan hal ini daftarnya juga sudah kami ajukan kepusat untuk dilakukan penghapusan,” tutupnya.

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Makro Kecil Menengah (Dinkop UMKM) Dahlia Nadeak menginginkan Koperasi mampu mereformasi diri, sehingga mampu menjadi pondasi perekonomian bangsa, dengan moto 1 Koperasi 1000 UKM.

“Koperasi itu sama dengan PT, maka saya ingin bisa menjadi reformasi diri, dengan perubahan bentuk jaman, yang tradisional menjadi modern, serta mampu mengikuti perkembangan dan eksistensi, sehingga menjadi pondasi perekonomian bangsa, untuk keuntungan bersama,” ucap Dahlia.

Menurutnya, dengan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) yang ada didalam Koperasi tersebut mampu menjalin kebersamaan, sehingga dituntut kebersamaan dalam melakukan upaya inovasi terbaik.

Pemkot melaluibDinkop selalu berupaya melakukan pembenahan. “Dalam rangka pembenahan pihak pemerintah kota telah melakukan Bimtek kepada seluruh pengurus koperasi yang ada di Tangsel, selain itu juga ada bimbingan manajemen yang meliputi kompetensi keuangan dan neraca keuangan, pendampingan ke lokasi (pendamping pekerja lapangan) dalam pembantuan hal administratif,” bebernya.

Sedangkan dari sebanyak 200 unit koperasi yang macet, ada 20 unit di antaranya tidak aktif sejak jaman kabupaten dan sudah minta dibekukan ke kementerian. (Arf)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

Advertisement
To Top