Kehadiran moda transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Tangerang dianggap belum menjadi solusi jitu mengatasi kemacetan yang ada. Bahkan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Suparmi mengatakan belum banyak masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi dengan branding Trans Kota Tangerang tersebut.
“Coba itu buat inovasi baru, program yang sudah berjalan dirubah. Kalo bisa pada Sabtu dan Minggu itu digratiskan, itung itung sosialisasi,” ungkapnya, Kamis (5/10/2017).
Politisi PDI-P itu menambahkan, untuk menarik minat masyarakat Kota Tangerang dan Luar Kota, harus ada program city tour dan digratiskan.
“Cukup hari sabtu dan minggu saja, tujuannya agar masyarakat tahu dan juga memperkenalkan potensi wisata yang ada di Kota Tangerang,” tambah Ketua DPRD Kota Tangerang.
Suparmi menegaskan, program tersebut bisa dikategorikan dalam upaya sosialisasi. Sehingga bisa di lakukan selama satu atau dua bulan saja.
“Saya rasa banyak cara yang bisa dilakukan dalam upaya meningkatkan minat masyarakat untuk mau naik BRT. Tergantung sosialisasi dari Dishub saja,” tambahnya.
Kemudian, Suparmi juga menilai sosialisasi yang dilakukan oleh Dishub terkait BRT sangat kurang.
“Jangan sampai penambahan rute berikutnya juga tidak memberikan dampak yang positif. Karena harapan kita bersama adalah, hadirnya BRT bisa menjadi solusi jitu mengurai kemacetan dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum,” tutupnya. (Nji)