Beranda Berita Menhan: Gunakan Hak Politik, Tapi Jangan Tercerai-Berai

Menhan: Gunakan Hak Politik, Tapi Jangan Tercerai-Berai

0

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, bertatap muka tokoh masyarakat Palembang, di Palembang, Sabtu (22/9/18).

“Sebagai putra asli Palembang yang sangat bangga dengan Sumatera Selatan dan sebagai wakil pemerintah pusat, saya mengajak semua elemen masyarakat untuk menunjukkan rasa cinta kita yang mendalam terhadap tanah air bangsa-nya termasuk cinta kita kepada Sumatera Selatan ini, ” ujar Menhan Ryamizard mengawali sambutannya.

“Sama halnya seperti kalian, saya juga putra Palembang dan bagian dari bangsa Indonesia. Timbulnya rasa cinta tentunya diawali rasa bangga yang mendalam, tidak mungkin kalian cinta kalau kalian tidak bangga,” tambah Ryamizard.

Menurutnya, dengan adanya rasa cinta, maka kita akan rela berkorban cinta demi meraih cita-cita untuk kejayaan bangsa ini.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Penduduk Indonesia sekarang sudah mencapai 263 juta yang tersebar di 17.000 pulau yang kita miliki.

Indonesia, menurut Menhan, memiliki keragaman, Indonesia ini adalah beragam, berbeda-beda, baik berbeda suku, berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi. Indonesia 7memiliki 714 suku di Indonesia dengam bahasa daerah yang berbeda-beda. Ada sekitar 1.100 lebih bahasa daerah, bahasa lokal.

“Betapa kita, kalau kita jalani dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Inilah anugerah Allah SWT yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia bahwa kita ini memang berbeda-beda, beragam. Ini yang sering terus saya ingat-ingatkan kepada seluruh komponen masyarakat,” ungkapnya.

Menhan mengatakan, Indonesia tidak homogen, Indonesia berbeda-beda, beragam, dan majemuk. Hal ini, katanya, sering dilupakan.Maka Menhan mengajak kepada semua masyarakat untuk membangun persaudaraan, khususnya di wilayah Sumatera Selatan.

“Saya ingin Sumatera Selatan ini menjadi proyek percontohan miniature kehidupan berbangsa dan bertanah air yang sesungguhnya.Artinya harus ada silaturahmi disini, kerukuanan dan kedamaian, gotong royong, penuh toleransi dan saling peduli kepada sesamanya walaupun berbeda,” harap Menhan.

Ia melanjutkan, menolong orang yang sama dengan kita adalah hal yang biasa, tetapi menolong orang yang berbeda itu baru luar Biasa. Karena disitulah kita bisa mengajarkan dan menerapkan ajaran Islam yang sesungguhan yaitu agama yang penuh cinta kasih dan sebagai Rahmatan Lil Alamin.

Pada kesempatan tersebut, Menhan menitipkan pesan.Biasanya, kata Menhan, di perhelatan pemilihan Bupati, Walikota, Gubernur, dan bahkan pemilihan Presiden/Wakil Presiden, sering memecah belah, menyebabkan kita menjadi tidak rukun, tidak saling menyapa antar tetangga, tidak saling sapa antar kampung, tidak saling sapa antar teman gara-gara hanya berbeda pilihan politik.

Menurutnya lagi, sangat rugi besar kita kalau seperti itu. Karena modal besar bangsa kita ini adalah persatuan, adalah kerukunan.
Sekali lagi, jangan sampai kita ini terpecah-pecah karena pilihan Bupati, pilihan Walikota, pilihan Gubernur dan pilihan Presiden.

“Silakan Bapak-Ibu pilih pemimpin, baik di kabupaten, di kota, di provinsi, di nasional, pilih yang paling baik, pilih yang terbaik. Setelah itu ya sudah rukun kembali. Karena setiap 5 tahun ini ada terus. Itu pesta demokrasi, pesta politik. Ya sudah gunakan hak politik kita tapi jangan sampai mencerai-beraikan kita, jangan sampai menjadikan ukhuwah kita menjadi retak. Saya titip yang pertama itu,” ucap Menhan.

Selanjutnya, Menhan menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut pesta demokrasi, ia sangat berharap pelaksanaanya berjalan dengan baik, lancar dan sukses dengan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga keharmonisan dalam berpolitik, tidak saling menjelek-jelekan pasangan Capres maupun Cawapres sehingga Palembang kedepan akan jauh lebih baik, maju, aman dan tentram.

Menhan menghimbau, pada Pilkada dan Pemilu yang akan berjalan pilihlah pemimpin yang tidak tergiur dengan politik uang, jangan sampai ada keributan di Palembang apalagi perpecahan antar sesama warga masyarakat Palembang karena salah satu pemimpin yang telah dipilih juga merupakan anak daerah Palembang.

“Tetap jaga semangat persatuan dan kesatuan.
Kemudian yang kedua, negara kita ini dipandang oleh negara-negara lain itu sebagai sebuah negara yang patut dijadikan contoh karena perbedaan yang amat banyak seperti tadi saya sampaikan tapi kita dipandang mereka bisa rukun, bisa bersatu,” ujar Menhan.

Masyarakat Indonesia harus bangga sebagai bangsanya, karena dipandang besar oleh bangsa lain. Beberapa negara yang disinggahi Menhan menyampaikan kekagumannya kepada Indonesia, kerukunan kita, ukhuwah kita. Jadi sangat keliru sekali kalau kita tidak memanfaatkan ini sebagai sebuah kekuatan, sebuah potensi dalam memajukan negara yang kita cintai ini.

“Jangan sampai kita justru dari luar dikagumi, dari luar dijadikan contoh, tapi di dalam kita menjadi retak gara-gara urusan Pilkada, urusan Pilgub, urusan Pilpres, sangat rugi sekali kita,” tegasnya.

Indonesia, lanjutnya, juga harus terus mengembangkan hubungan baik dengan negara-negara lain, baik Amerika; China, Rusia dan ASEAN. Karena hubungan-hubungan seperti ini akan juga memperkuat ekonomi dan Pertahanan negara Indonesia.

“Saat saya berkunjung ke Amerika bertemu langsung Menhan (AS) Mattis. Saat itu saya kaget, keluar dari kendaraan di jemput di depan pintu Kendaraan oleh beliau sendiri. Dan langsung disambut dengan 21 dentuman meriam. Ini tidak lazim, tidak umum, karena biasanya habis salaman, orang lain langsung diajak masuk kedalam untuk melakukan pertemuan bilateral,” tuturnya.

“Bukan apa-apa, karena sekali lagi, respect penghargaan yang tinggi negara lain terhadap kita itu betul-betul nyata dan ada. Kita sendiri yang sering tidak sadar, tidak menyadari.
Saya rasa ini pekerjaan-pekerjaan besar yang dilakukan oleh negara kita. Dan saya meyakini apabila stabilitas politik kita baik, stabilitas keamanan kita ini baik pembangunannya akan terus berjalan,” tambahnya.

Menhan Ryamizard optimis bahwa sebuah negara besar seperti Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi terkuat, yang diperkiraan tahun 2045 akan masuk dalam jajaran 4 besar negara ekonomi terkuat di dunia. Diakui Menhan, hal itu memang tidaklah mudah dan akan melalui rintangan-rintangan yang banyak, dab akan melalui hambatan-hambatan, ujian-ujian, dan akan melalui cobaan-cobaan yang banyak.

“Tetapi kalau kita ini bersatu, stabilitas politiknya baik, stabilitas keamanan kita baik, insyaallah apa yang sudah kita hitung, kita kalkulasi itu betul-betul menjadi sebuah kenyataan atas izin Allah SWT,” ujar Menhan.(MRZ)