Berita
Program Tangerang Usir Banjir Berlanjut
Pemerintah Kota Tangerang memiliki Program Usir Banjir. Program yang berkelanjutan dimulai tahun 2014 tersebut disebut membuahkan hasil dalam mengurangi titik banjir dan menanggulanginya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyebutkan setiap tahun jumlah titik banjir terus menurun. Pada tahun 2014 terdapat 31 lokasi, tahun 2015 terdapat 25 titik, 2016 terdapat 19 titik, tahun 2017 terdapat 13 titik, dan pada tahun 2018 tersisa tujuh titik.
“Berkurangnya jumlah titik banjir merupakan salah satu dari upaya pemkot yang terus membangun sistem drainase perkotaan agar aliran air dapat mengalir dengan lancar ke kali atuapun sungai. Seperti di kawasan MH Thamrin dengan pembangunan drainase besar,” ungkap Plt Kepala Dinas PUPR, Tatang Sutisna.
“Kalau dihitung-hitung hingga tahun 2018 ini terdapat 1.466 ruas drainase yang kita buat, mulai tahun 2014 hingga 2018,” tambahnya.
Sedangkan untuk melanjutkan program usir banjir khususnya menghadapi musim penghujan ini, Dinas PUPR melakukan berbagai periapan, salah satunya ketersediaan 762 personel lapangan yang didukung pula dengan sarana prasarana perlengkapan yang mempuni.
Adapun sarana yang dimiliki seperti 36 unit truk, 22 pickup, 7 excavator yang terdiri dari jenis spider, amphibi dan wheel. Lalu terdapat pula lima unit crane, serta 20 unit alat berat pemeliharaan jalan. Alat tersebut akan digunakan sesuaikan dengan keperluan dalam pemeliharaan infrastruktur.
Ia menyampaikan, ada satu alat yang sangat membantu dalam pekerjaan, yaitu excavator jenis spider. Sebab memiliki kemampuan menjangkau sudut yang sulit di dalam sungai ataupun saluran.
“Amphibi Excavator dan Spider Ekskavator berfungsi untuk mengeruk sedimentasi di sungai yang tidak bisa diakses oleh alat berat,” kata dia.
Tatang juga menyebutkan, pemasangan U-ditch dan box culvert telah dilakukan yaitu sebanyak 523 titik. U-ditch dan Box Culvert memiliki fungsi yang sama hanya saja tempat lokasi pemasangan dan bentuknya yang sedikit berbeda.
“Kami lakukan pasangan U-ditch dan box culvert ini agar yang tadinya saluran air atau got tidak memiliki aliran yang baik, kami pasang ini sehingga air pada saluran mengajir dengan benar dan tidak menimbulnya pengikisan tanah,” Jelasnya.
Selain itu, Dinas PUPR melakukan pemasangan jaring-jaring atau kawat pada drainase agar sampah sampah yang ikut teralir bersama air terhalang dan tidak menimbulkan pemampatan pada saluran yang ada, dan petugas pun melakukan pemantauan disetiap harinya.
Tatang juga menyampaikan, Dinas PUPR juga telah membangun embung, pintu air dan pusat pengendalian banjir. Dan sampai saat ini Dinas pemkot Tangerang telah memiliki Sembilan embung ditambah enam embung lainnya yang sedah dibuat pada tahun ini.
“Selain untuk menampung kelebihan air hujan, embung juga memiliki fungsi sebagai sumber irigasi bagi masyarakat, terutama saat musim kemarau. Nah, kedepannya itu (embung) semua akan kita (pemkot) tata agar jadi objek wisata tematik,” ungkap Tatang.
Sementara itu, untuk pusat pengendali banjir yang telah dibangun Pemkot Tangerang sejak tahun 2014 hingga sekarang mencapai 75 lokasi.
“Kalau tahun ini ditargetkan 28 unit pusat pengendali banjir. Sedangkan untuk pintu air yang telah tebangun delapan unit dan tahun ini pemkot targetkan menjadi enam,” paparnya. (ris/Kor)
