Berita
Jelang Pilkada 2020, Kader PDI Perjuangan Tangsel Disinyalir Berkubu-Kubu
Menjelang kontestasi Pilkada Tangsel 2020, beredar kabar internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Tangsel menjadi berkubu-kubu. Kabar itu juga diungkapkan oleh salah satu kader internal yang juga menjadi Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan di tingkat kecamatan.
Kader yang tergabung selama 17 tahun di partai berlogo moncong putih menyayangkan bila PDI Perjuangan Tangsel tampak berkubu-kubu. Seperti tampak saat acara HUT PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan Tangsel.
“Sekarang seperti ada kubu-kubuan, seperti ada kubu Gagarin, kubu Haji Suryadi. Kayak model kemaren acara perayaan ulang tahun PDIP di kantor DPC. Gagarin anggotanya pada pakai kaos biru semua, gambarnya gambar dia banyak tuh ada ratusan. Terus ada Haji Suryadi, dia mah Repdem ada juga tuh kaosnya beda, kayak maen persainganlah buat besok Pilkada,” ungkapnya yang enggan disebutkan namanya, Selasa malam (4/2/2020).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, dalam kontestasi Pilkada Tangsel, dirinya lebih menginginkan partainya mengusung kader internal. Sebab menurutnya, jika bukan internal partai, semangat dukungan dari pengurus-pengurus partai yang berada dibawah tidak mencapai seratus persen.
“Ya kalau bukan internal, rata-rata ranting begitu, ya ngapain kita dukung, ya paling-paling kita cuma cari duit aja, ya mau ngapain. Karena kalau Walikota yang kita dukung non partai, dia tidak akan mengembangkan partai, ya dia pikir dia cuma numpang doang, ibarat naik perahu cuma disebrangin,” terangnya.
“Ya sebagai pengurus partai, ya tidak semangat, buat pasang baliho dan lain sebagainya, yang penting duitnya aja dah. Terkecuali yang didukung kader internal, baik Drajat maupun Gagarin, atau siapalah asal kader internal, kita pasti semangat,” tambahnya.
Dilansir sebelumnya, para relawan Heri Gagarin yang tergabung dalam Relawan Jaga Kampung (RJK) bakal tidak memilih alias golput pada Pilkada Tangsel 2020 jika jagoannya tidak direkomendasikan.
“Ya, dengan tegas kami memilih Golput, meski itu dipandang terpaksa dan mengingkari hak sebagai seorang warga negara,” kata koordinator lapangan RJK Herman, beberapa waktu lalu.
Dari para bakal calon yang ada saat ini, menurutnya belum ada yang cocok mengemban aspirasi pembaruan jika nanti berkuasa, tidak ada bedanya.
“Kalau Tangsel mau ada perubahan, ya harus orang baru yang masih segar, bersih dan asli dari Tangsel,” pungkas Herman. (Bo)
