Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tengah gencar mendirikan kampung tematik, hal itu dilakukan guna menggali potensi dasar dari setiap wilayah yang ada di Kota Tangerang.
Bukan tanpa tujuan kampung tematik didirikan disetiap wilayah. Selain untuk menggali potensi dasar diwilayah, di dirikannya kampung tematik juga untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berdaya saing dan juga untuk memajukan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di setiap wilayah.
Salah satu kampung yang mengikuti program tersebut adalah Kampung Lele Barokah (Lebar), kampung yang berlokasi di RT 001 RW 003, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini fokus dalam pemeliharaan dan ternak ikan lele.
Solihin Lurah Cipete mengatakan, program Kampung Tematik merupakan salah satu perwujudan dari pemberdayaan masyarakat yang mana saat ini tengah menjadi program skala prioritas oleh Pemkot Tangerang.
Namun, kata Solihin pembuatan kampung tematik juga tidak akan berjalan efektif bila masyarakat tidak ikut membantu dalam setiap proses.
“Mengacu kepada visi dan misi Pak Wali. Beliau kan inginnya setiap Kelurahan di Kota Tangerng ini memiliki Kampung Tematik. Intinya kampun tematik ini kan memberdayakan potensi yang ada di kampung tersebut,” katanya, selasa (17/03/2020).
Solihin menjelaskan, program tersebut akan sangat membantu masyarakat setempat. Baik dari segi kenyamanan dan keamanan lingkungan, maupun dari segi ekonomi tentu akan meningkan.
“Di Kelurahan Cipete ini kan ada namanya Kampung Lele Barokah, atau Kampung Lebar. Disana ada 11 peternak lele yang sudah aktif ternak disitu. Ada yang dengan memasang keramba di rawa, ada juga yang membuat kolam. Nah untuk itu meningkatkan jadi kami bentuk kampung tematik,” terangnya.
“Tentunya dengan terlaksananya Kampung Tematik ini, para pembudi daya lele akan turut terbantu dalam mengembangkan usahanya,” imbuhnya
Sementara, Muhammad Amin, ketua kelompok peternak lele di Kampung Lebar yang juga berperan dalam pembentukan kampung tematik tersebut menjelaskan, ia bersama beberapa rekanannya merintis peternakan lele tersebut sejak 2013 namun hanya sebatas jual beli ikan lele saja.
“Berkat sentuhan pemerintah sekarang kalau hari jumat, saya suka ikut jualan di bazar yang ada di Kecamatan pinang. Sekarang juga jualannya beraneka dari mulai benih lele, sampai lele yang sudah dipanen juga diperjual belikan disana,” tuturnya.
“Selain itu, ada juga makanan yang sudah diolah oleh warga setempat, Seperti nugget lele dan krispy lele,” tambahnya.
Amin menjelaskan, dengan dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pemerintah Kota Tangerang, khususnya Kelurahan Cipete. Usahanya yang dulu dirintis dengan modal paspasan, kini sudah cukup berkembang dan memiliki sekitar 20 tambak benih dan pembesaran lele.
“Awalnya kami memiliki ternak seadanya dengan memanfaatkan rawa. Namun, saat kami dikunjungi pihak Kelurahan dan dari Dinas Ketahanan Pangan. mereka menyarankan kami, untuk mengelola lele ini dengan lebih baik. Kami dibimbing dan di ajarkan untuk mengelola tambak lele, sampai kami juga di ajarkan membuat olahan lele. Alhamdulillah, pihak kelurahan sangat banyak membantu kami,” pungkasnya.
Sekedar informasi, di kampung lebar sekarang tidak hanya berternak ikan lele. Para pengusaha lele ini juga melebarkan sayapnya dalam perdagangan yang mana saat ini terdapat masing-masing satu tambak ikan gurame, nila merah, mujair, dan juga patin. (Adv)