Bandara
Tidak Layak Huni, AP II Bedah 3 Rumah Warga Sekitar Bandara Soetta
Raut wajah Namin (47) bersama keluarga terlihat sumringah. Bagaimana tidak, warga Kampung Benda Baru, Desa Rawa Rengas, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang itu menjadi salah satu penerima bantuan rumah layak huni dari PT Angkasa Pura II (AP II).
Rumah layak huni tersebut adalah hasil bedah rumah yang merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KCU Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Di mana, AP II selaku pengelola Bandara Soetta melakukan bedah rumah terhadap 3 rumah warga yang ada di 3 desa di wilayah Kabupaten Tangerang.
Penyerahan simbolis rumah layak huni dilakukan oleh Executive General Manager Bandara Soetta AP II, Dwi Ananda Wicaksana di Kampung Benda Baru, Desa Rawa Rengas, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang pada Rabu, 27 Desember 2023).
Dwi Ananda mengatakan, program bedah rumah tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni di sekitar Bandara Soetta.
“Kami ingin Bandara Soetta juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, salah satunya dengan melakukan bedah rumah terhadap warga yang memang sangat membutuhkan hunian layak,” kata Dwi Ananda, Rabu (27/12/2023).
Dijelaskan bahwa dalam memilih penerima manfaat, AP II menerapkan berbagai kriteria dan bekerjasama dengan pemerintah setempat. Hal ini agar penerima manfaat adalah orang yang membutuhkan dan tepat sasaran.
“Kriterianya seperti rumahnya benar-benar tak layak huni, kepala keluarga tak memiliki penghasilan tetap yang tidak memungkinkan merenovasi rumah, diantaranya itu,” kata Dwi.
Sementara itu, Namin mengaku sangat bersyukur atas program bedah rumah tersebut. Di mana, sebelum dibedah, rumah miliknya masih beralaskan tanah, atap yang bocor dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu.
“Alhamdulillah, perasaan saya sangat senang sekali dengan bantuan ini, sekarang rumah saya sudah tidak kebocoran lagi berkat bantuan Angkasa Pura II. Terima kasih kepada Angkasa Pura II rumah saya sekarang sudah layak huni,” ungkap Namin.
Hal serupa juga diungkapkan Aben Subali, penerima manfaat lainnya. Warga Kampung Pintu Kapuk, Desa Bojong Renged, Kabupaten Tangerang yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak ini mengaku merasa terbantu dengan adanya bedah rumah tersebut. Terlebih lagi, ayah dari 4 anak ini mengaku dirinya tidak mampu merenovasi rumahnya.
“Tadinya rumah saya banjir, bocor, kalau tidur malem musim hujan takut banget rubuh (roboh), banjir juga. Penghasilan cuma Rp30 ribu, paling besar Rp50ribu, kadang malah enggak dapet sama sekali. Alhamdulillah sekarang udah bagus rumahnya, enggak takut lagi,” tuturnya. (Rmt)
