Pada Minggu, 2 Februari 2025, seorang wanita pelaku UKM yang menjual kue di Depok, tiba-tiba di telpon oleh seseorang yang mengaku bernama Didik Haryanto dari Kodim 0508/Depok.
Dia memesan snack box 600 kotak, dengan rincian dikirim tiga kali dalam tiga hari. Dengan rincian 200 box perhari pada jam 15 00 WIB dan akan diambil di toko kue tersebut.
Si pemesan meminta kwitansi pemesanan dan dibuatkanlah kwitansi senilai Rp 12 juta. Rinciannya 200 box Rp 4 juta dikali tiga hari. Usai kwitansi dikirim, dia pun mengirim bukti order atas nama Kodim Depok yang di tandatangani Komandan Kodim Depok.
Singkat cerita, saat produksi berjalan, dia menelpon si penjual kue dan menyampaikan bahwa ada tambahan susu kaleng bermerek, susu impor.
Si penjual kue berkeberatan, karena tambahan susu itu biaya pembelian dibebankan ke si penjual.
“Ibu bayar dulu ke suplier kita, nanti kita ganti dan nomor telepon suplier nanti kita kirim,” kata si pemesan diujung telepon.
Sadar, ini adalah penipuan, maka produksi kue snack box dihentikan siang hari. Nomor telepon 083839103140 yang mengatasnamakan Didik Haryanto anggota Kodim Depok Staf Logistik. Setelah di cek dengan get concat si penipu bernama Daus. Dia mencatut nama Didik Haryanto yang memang benar bertugas di Kodim Depok
Setelah dicek ke Kodim 0508/ Depok, ternyata itu adalah penipuan yang sering terjadi dengan mengatasnamakan kodim Depok.
“Itu 100 penipuan,”kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto, saat dikonfirmasi melalui pesan instan, Senin (3/2/2025) di Depok.
Ia menghimbau agar masyarakat menkonfirmasi terlebih dahulu, bila ada orang yang memesan catering atau kue.
“Sekarang marak sekali penipuan yang mengatasnamakan satuan TNI,” katanya
Kolonel Inf Iman Widhiarto, mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan online yang semakin marak, khususnya melalui aplikasi WhatsApp.
“Mengenali ciri-ciri nomor mencurigakan adalah langkah awal untuk menghindari kerugian.Kami mengimbau masyarakat untuk waspada jika menerima pesan atau telepon dari nomor tidak dikenal melalui WhatsApp, terutama dari nomor yang tidak bisa dihubungi secara langsung melalui panggilan seluler. Hal semacam ini patut dicurigai,” ungkap Kolonel Iman
Ia memita agar warga Depok waspada penipuan mengatasnamakan Kodim dan Koramil.
“Pelaku penipuan sering menggunakan nomor WhatsApp yang hanya aktif melalui jaringan WiFi atau tethering tanpa chip seluler. Strategi ini sengaja dilakukan untuk menghindari pelacakan oleh pihak berwenang.
“Nomor dengan chip seluler aktif bisa dilacak menggunakan teknologi yang dimiliki pihak kepolisian. Namun, jika chip tersebut dibuang dan hanya menggunakan koneksi WiFi, proses pelacakan menjadi jauh lebih sulit,” bebernya.
Ia menghimbau warga Depok agar sebelum menerima pesanan bisa dikonfirmasi kepada Kodim atau Babinsa setempat.