Beranda Bandara Penghargaan Skytrax World Airport Awards 2025: Imigrasi Bandara Soetta Masuk 10 Besar...

Penghargaan Skytrax World Airport Awards 2025: Imigrasi Bandara Soetta Masuk 10 Besar Terbaik Dunia

0
Autogate TPI Terminal Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta. (dok. Imigrasi Soekarno-Hatta)

Direktorat Jenderal Imigrasi, melalui Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, berhasil meraih penghargaan sebagai Peringkat Ke-10 Layanan Imigrasi Bandara Terbaik di Dunia untuk tahun 2025 menurut Skytrax.

Skytrax adalah lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berpusat di London, Inggris. Pengumuman ini dapat ditemukan di situs resmi Skytrax World Airport Awards.

Dalam penjelasan di situs tersebut, penilaian untuk Layanan Imigrasi Bandara Terbaik Dunia mencakup berbagai aspek, termasuk kedatangan dan keberangkatan, layanan imigrasi, serta kontrol perbatasan.

Aspek yang dinilai meliputi waktu tunggu, sistem antrean, jalur prioritas, efisiensi e-gate (pintu otomatis), serta kesopanan dan efisiensi staf imigrasi.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Direktorat Jenderal Imigrasi.

Ia menekankan bahwa ini adalah pengakuan atas transformasi dan inovasi dalam pelayanan keimigrasian Indonesia, khususnya di bandara internasional.

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada prestasi yang berhasil dicapai oleh Imigrasi Soekarno-Hatta (Soetta), dengan masuk 10 besar Layanan Imigrasi Bandara Terbaik di Dunia,” kata Agus pada Sabtu (12/4/2025).

Agus menjelaskan, pencapaian tersebut adalah hasil kerja keras petugas pemeriksaan keimigrasian Bandara Soetta.

Banyak tantangan yang telah dilalui oleh jajaran di TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Soetta dalam bertugas. Petugas di TPI pun tetap bekerja di libur panjang demi kelancaran lalu lintas penumpang.

“Tugas mereka tidak mudah dan memerlukan dedikasi yang besar. Alhamdulillah, semua itu membuahkan hasil, membawa kebanggaan bagi Indonesia,” ungkap Menteri Agus.

Inovasi Digitalisasi dalam Layanan Imigrasi

Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menjelaskan bahwa Ditjen Imigrasi telah mengimplementasikan program digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan di bandara dan pelabuhan internasional.

Salah satu inovasi adalah penggunaan autogate berteknologi mutakhir, yang memungkinkan penumpang merasakan pengalaman yang mulus (seamless) dengan proses pemeriksaan hanya memakan waktu 10-15 detik per perlintasan.

“Autogate di bandara internasional Indonesia juga sudah melayani WNA (warga negara asing) dan bahkan dapat dilalui oleh anak yang berusia enam tahun ke atas.

Hal ini berkat elektronik visa (eVisa) Indonesia dan teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang semakin canggih,” jelas Godam.

Sistem autogate ini juga terintegrasi dengan manajemen kontrol perbatasan (BCM) dan data Interpol.

Statistik Perlintasan di Bandara Soekarno-Hatta

Hingga saat ini, autogate beroperasi di beberapa titik perlintasan utama di Indonesia, termasuk Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Kualanamu, Bandara Juanda, serta Pelabuhan Batam Center, dengan total 264 unit.

Jumlah ini akan terus bertambah untuk mengoptimalkan proses pemeriksaan imigrasi di bandara dan pelabuhan utama.

Agus juga menambahkan bahwa selain memanfaatkan teknologi terkini, jajaran Imigrasi di bandara dan pelabuhan berupaya melakukan rekayasa alur penumpang pada waktu-waktu krusial, seperti liburan sekolah, Idulfitri, serta Natal dan Tahun Baru, untuk menjaga kelancaran lalu lintas penumpang dan menghindari penumpukan.

Sepanjang tahun 2024, Imigrasi Soekarno-Hatta melayani total 17.166.177 perlintasan, yang terdiri dari 8.615.937 keberangkatan dan 8.550.240 kedatangan.

Sementara itu, dalam periode 1 Januari-10 April 2025, jumlah perlintasan di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 4.987.378, terdiri dari 2.473.802 keberangkatan dan 2.513.576 kedatangan. (Rmt)