Beranda Bandara 690 PMI Nonprosedural Dicegah Berangkat ke Luar Negeri di Bandara Soetta

690 PMI Nonprosedural Dicegah Berangkat ke Luar Negeri di Bandara Soetta

0
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten, Budi Novijanto. (tangerangonline.id)

Pencegahan terhadap ratusan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal atau nonprosedural yang akan berangkat ke luar negeri melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil dilakukan.

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten, Budi Novijanto mengatakan, sebagian besar dari mereka memiliki tujuan akhir negara Kamboja dan negara-negara di Timur Tengah.

“Ada 690 orang pekerja migran Indonesia ilegal yang berhasil dicegah keberangkatannya dalam periode Januari-Maret 2025,” Budi di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Jumat (11/4/2025).

Budi bilang, mayoritas CPMI yang terjaring adalah laki-laki yang tidak memiliki dokumen lengkap untuk bekerja di luar negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Dari total 690 orang itu, ada sekitar 10 persen tujuan ke Eropa. Sisanya Asia Tenggara terutama ke Kamboja dan Timur Tengah,” ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa banyak dari mereka yang dijanjikan pekerjaan sebagai operator komputer di wilayah Asia Tenggara dengan tawaran gaji yang bervariasi.

“Jadi untuk yang Asia Tenggara, mereka dijanjikan sebagai operator komputer, ada juga yang dijanjikan sebagai pekerja di perkantoran. Sedangkan untuk yang di Timur Tengah, lebih banyak sebagai asisten rumah tangga,” jelas Budi.

Pencegahan keberangkatan CPMI nonprosedural ini, BP3MI Serang bekerjasama dengan Imigrasi dan Polres Bandara Soetta.

Lebih lanjut, Budi menginformasikan bahwa pihaknya telah memulangkan ratusan pekerja ilegal tersebut ke kampung halaman mereka, baik melalui fasilitas BP3MI maupun secara mandiri.

“Tugas kita ini melakukan perlindungan dan salah satu kewajibannya adalah membantu kepulangan PMI yang bermasalah ini ke daerah asalnya,” katanya.

“Setelah dilakukan pendataan, mayoritas dari mereka berasal dari Jawa Barat, NTT, NTB, dan Jawa Tengah,” pungkas Budi. (Rmt)