Turnamen sepak bola Camat Setu Cup yang beberapa waktu lalu digelar di gelanggang Kampusse, Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan resmi berakhir. Tim kesebelasan Pemkot Tangsel FC harus puas meraih gelar juara 2 setelah dikalahkan oleh kesebelasan Lenong FC (Setu).
Para pemenang membawa hadiah yang sudah disiapkan panitia. Juara 1 mendapat Rp 20 juta, juara 2 Rp 10 juta, serta dua juara bersama yang mendapat masing-masing sebesar Rp 5 juta. Namun, sempat beredar rumor, hadiah juara dihutang oleh panitia.
“Pada saat pembagian hadiah, kami sudah jelaskan kepada kedua manajer kesebelasan, bahwa uang sudah disiapkan sebagian. Sisanya, uang sudah ada, tapi kami harus buatkan laporan terlebih dahulu, baik ke Camat Setu, ke sponsor, dan laporan ke seluruh panitia yang telah bekerja jadi semuanya jelas tertib administrasi dan transparan. Dan perihal ini, kedua manajer juga sudah memahami dan mengerti akan keputusan kami waktu panitia menyampaikan itu kepada kedua manajer,” beber Bendahara Panitia, Billy Azhari di Setu Kamis (5/5/2016).
Billy yang juga mewakili panitia itu menyayangkan terhadap pemberitaan yang dibuat salah satu media massa cetak beberapa hari lalu dengan menuding bahwa hadiah juara Camat Setu Cup dihutang oleh panitia.
Atas kejadian itu, panitia sudah mengklarifikasi dan memulihkan nama baik panitia atas penerbitan berita tersebut. “Kami anggap tidak benar pemberitaan itu dan kami harap nama baik kami selaku panitia dipulihkan dengan mengklarifikasi pemberitaan itu,” tegasnya kepada tangerangonline.id.
Camat Setu, Wahyudi Leksono menanggapi hal tersebut. Menurutnya, hal itu adalah persoalan kesalahan komunikasi. Ia juga mengapresiasi kerja keras panitia yang selama berbulan-bulan menggarap turnamen itu.
“Iya ini kan persoalan komunikasi saja. Panitia dalam hal ini sudah cukup baik menjalankan kegiatan. Atas kejadian ini jangan sampai ada yang dirugikan,” tutupnya melalui sambungan telepon. (Bar)
