Gereja Bethel Indonesia Pamulang Raya (GBI Pray) di Jalan Raya Siliwangi Blok SH No. 11 Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (5/5/2016), bersuka cita dalam memperingati Kenaikan Yesus Kristus. Pendeta Daniel tampak penuh khidmat memberi nasehat kepada segenap jemaat.
Pendeta Daniel menekankan arti kesetiaan yang harus ditanamkan di dalam hati para jemaat. “Hal tersebut termaktub dalam Mazmur 73:21-23 tentang kesetiaan yang menggunakan analogi hewan dan manusia,” ujarnya di mimbar.
Sejatinya, hewan hanya bisa memahami maksimal 150 kata seperti duduk, berdiri, lari, menggonggong, dan lain-lain. Sedangkan manusia memiliki belasan ribu kata dalam pembendaharaannya, sehingga hewan tidak sepenuhnya bisa mengerti maksud manusia yang sesungguhnya. Meski demikian, anjing sebagai hewan peliharaan selalu setia kepada manusia majikannya kendati anjing tidak bisa mengerti sepenuhnya keinginan majikan.
“Pemazmur tidak mengerti apa sesungguhnya yang diinginkan oleh Tuhan saat berada di sampingnya. Meski demikian, Pemazmur tetap setia dengan berujar ‘tetapi aku tetap di dekat-Mu’ begitu kata Pemazmur,” tegas Pendeta Daniel.
Menurut Pendeta Daniel, Pemazmur merasa dungu di hadapan Tuhan. Bagaimana tidak, Pemazmur bingung dengan apa yang dijanjikan-Nya. “Kenyataannya, banyak orang jahat yang hidupnya makmur dan mujur, sementara orang yang beramal saleh seperti Pemazmur hidupnya penuh derita. Hal ini yang tidak bisa dipahami oleh Pemazmur. Tapi betapapun demikian, Pemazmur tidak pernah berpaling dari sisi Tuhan,” bebernya.
Kegigihan Pemazmur untuk terus mengerti kehendak Tuhan, sambung Pendeta Daniel, akhirnya berbuah hasil. Tuhan memperlihatkan kesudahan hidup orang jahat yang begitu menyedihkan. “Pada intinya, jangan pernah menuduh Tuhan dengan prasangka buruk. Apalagi dengan membandingkan nasib kita dengan orang lain,” pungkasnya. (Muf)