Tindak korupsi yang masih marak di Provinsi Banten membuat sejumlah pemuda Muhammadiyah membentuk Madrasah Anti Korupsi (MAK) sekaligus menggelar diskusi berseri dengan tema “Banten Bersih, Merdeka Dari Korupsi” di Kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Lantai 7 Jalan Pendidikan, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Selasa (23/8/2016) pukul 14.00 WIB.
Rektor UMT Ahmad Badawi dalam diskusi menyebutkan, tindak korupsi yang terjadi di Banten sejak tahun 2000 hingga saat ini, banyak dilakukan oleh jajaran pemerintah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal itu dikarenakan adanya kejahatan yang terstruktur dan sistematis di internal pemerintahan.
Badawi menginginkan, dengan dibentuknya Madrasah Anti Korupsi oleh Pemuda Muhammadiyah tersebut dapat menciptakan kader-kader yang menyuarakan anti korupsi.
“Mudah-mudah Madrasah Anti Korupsi ini dapat menciptakan orang yang benar dalam mengikuti syariat islam,” lanjutnya.
Sementara, Kepala MAK Kelas UMT Gufroni mengatakan, saat ini masyarakat Banten mayoritas sudah melek akan anti korupsi. Dengan momentum pemilihan gubernur (Pilgub) Banten mendatang, masyarakat juga sadar memilih pemimpin yang anti korupsi.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kita dalam menyuarakan anti korupsi. Pemuda di Banten harus mempunyai karakter anti korupsi. Ini akan berlanjut dalam kegiatan-kegiatan lainnya,” ujar Gufroni.
Dalam kegiatan tersebut, Gufroni juga memproklamasi rakyat Banten bebas dari korupsi. “kami rakyat Banten dengan ini menyatakan bebas dari koruptor. Perpindahan kekuasaan dari tangan koruptor dijalankan dengan seksama dan sesingkatnya,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Ray Rangkuti dari Lingkar Madani dan Pimpinan Redaksi Majalah History Bonnie Triyana sebagai pemateri diskusi yang diselenggarakan pemuda Muhammadiyah. (Yip)
