Home Index Profil Sultan Banten Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni

Profil Sultan Banten Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni

0

Sultan Banten Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmaja menjelaskan sejarah tentang awal bertemunya dengan Kesultanan Banten. Berawal dari Pencarian oleh para pengurus Forum Silaturahmi Keraton Kerajaan se-Nusantara (FSKN) yang pada saat itu diketuai oleh YM Tedjo Wulan, dan sekjennya YM Aryo Gunarso (Alm) untuk mencari sosok pewaris asli garis lurus keturunan langsung dari Sultan Banten, yang dalam perjalanannya bertemu dengan Ibu Mintorosasih (Bibi dari Kangjeng Sultan Bambang WS) dan KH.Tb.Fathul Adzim Chatib (Putra Residen Banten) dan ditunjukkanlah kepada keturunan garis Lurus dari Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin, Sultan ke-17 Kesultanan Banten yang dibuang Belanda ke Surabaya. Ia adalah Rtb. Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja.

Setelah bertemu dengan pengurus FSKN, RTB Hendra Bambang diminta bergabung dalam kegiatan-kegiatan kerajaan nusantara. Pada tanggal 21 Juni 2010 tepatnya di Kerajaan Siak Riau, dinobatkanlah Rtb Bambang Wisanggeni oleh Pengurus FSKN dan diberikan cinderamata berupa Keris Pakubowono.

Hal itu dikuatkan dengan terbitnya hak waris dari Pengadilan Agama Serang pada tanggal 22 September 2016 dengan nomor keputusan PENETAPAN Nomer  0316/Pdt.P/2016/PA Srg.
Baru pada tanggal 11 Desember 2016 dilaksanakan pengukuhan Sultan Banten bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Banten oleh para Ulama, Tokoh agama dan tokoh masyarakat Banten.

Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja bin Ratu Bagus Abdul Mughni Soerjaatmadja bin Ratu Bagus Marjono Soerjaatmadja bin Pangeran Timur Soerjaatmadja bin Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin, Sultan Penuh Banten terakhir adalah merupakan pewaris sah dan resmi Kesultanan Banten.

Ia adalah Ketua Lembaga Trah (LT) Sultan Shafiuddin – Kesultanan Banten Pelestarian Budaya Kesultanan Banten ; Ketua Lembaga Keluarga Besar dan Kerabat Kesultanan Banten dan Ketua Yayasan Khazanah Kesulthanan Banten.

Ia dilahirkan pada tanggal 31 Agustus 1954. Pada tanggal 12 Juni 2010,  Forum Silaturahim Keraton Se-Nusantara (FSKN) pimpinan YM Tejowulan Keraton Surakarta. Dirinya diakui sebagai perwakilan resmi Kesultanan Banten.

Pada tahun sama oleh KH Tb Fathul Adzim putra Residen Banten KH Tb Achmad Chotib, menyerahkan kembali mandat dari kakek Sultan Bambang kepada keluarga Tb Achmad Chotib terkait kepengurusan Masjid Agung Banten Lama dan Makam Sultan Banten kepada Pewaris Kesultanan Banten, namun dikarenakan satu dan lain hal kepengurusan Masjid dan Makam Sultan Banten saat ini masih di bawah otoritas BWI (Badan Wakaf Indonesia).

KENADZIRAN adalah institusi atau organisasi yang mengurus dan mengelola Perwakafan. Wakaf itu harus jelas Waqif, Maukuf, dan Mauquf Alaih-nya. Saat ini BWI lah yang punya otoritas. Adapun Kesultanan adalah institusi yang turun kepada pewaris putra mahkota dari garis keturunan atau trah Sultan itu sendiri, sehingga bilamana ada pihak Kenadziran mengurus makam dan masjid Sultan Banten yang bukan dari pewaris putra mahkota Sultan Banten mengklaim sebagai Sultan Banten maka klaim tersebut adalah tidak berdasar dan bukan haknya dan bukan pada tempatnya.

Pada tahun 2013, Silsilah beliau selaku pewaris Kesultanan Banten diakui dan disahkan oleh Rabitah Azmatkhan selaku Lembaga penelitian nasab Keluarga turunan Walisongo dan juga disahkan oleh Naqobah Kesultanan Banten – Paguyuban Trah Kesultanan Banten.

Pada bulan Ramadhan di tahun 2013, ia menunjukkan kepedulian kepada masyarakat Banten dan keluarga besar keturunan Kesultanan Banten, dengan mengadakan Bakti Sosial ke daerah-daerah pemukiman di Banten yang banyak dimukimi oleh para dzuriyat Kesultanan Banten, misal daerah Banten Lama, Kasunyatan, Kenari dan lain-lain.

Pada bulan Desember 2013 Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni diundang oleh Gubernur Jakarta Jokowi yang sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia untuk mewakili Kesultanan Banten dalam acara Festival Keraton Se-Dunia (World Royal Heritage) di Monas Jakarta.

Sepanjang tahun 2013-2015, ia juga kerap mengadakan kunjungan silaturahim dengan para Ulama Banten semisal KH. Muhtadi bin Abuya Dimyathi Cidahu, KH Munfasir, KH Yusuf Mubarok Cinangka, KH Sukanta Labuan, KH Uci Turtusi Cilongok Pasar Kamis Tangerang, KH Thobari Syadzili Tangerang, KH Lukman Harun Cilegon dan lain-lain.

Pada Tahun 2014, pengakuan terhadap ia sebagai pewaris resmi Kesultanan Banten mulai datang dari kalangan internasional dengan diundangnya sebagai Sultan Banten oleh pihak Kesultanan Kelantan Malaysia.

Pada tahun 2015, tepatnya pada tanggal 3 Februari 2015, Ratu Bagus Hendra Bambang diakui oleh para Ulama Internasional dari Turki (Oleh Syeikh Fadhil Jailani keturunan Syeikh Abdul Qadir Al-Jaelani), Syria, Kelantan-Malaysia dan Pattani-Thailand sebagai Sultan Banten terkini ke-18 dengan gelar Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin.

Ia juga diberikan wasiat dan mandat sebagai pewaris Kesultanan yang memimpin secara budaya dan Keislaman bersilaturahim dengan para ulama Banten, masyarakat dan pemerintah daerah.

Pengakuannya diperkuat dalam salinan putusan Pengadilan Agama Serang September 2016 yang menyatakan, Ratu Bagus Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA bin Ratu Bagus Abdul Mugni Soerjaatmadj Bin Ratuu Bagus Maryono Soerjaatmadja Din Pangeran Timur Soerjaatmadja Bin Sultan Maulana Muhammad Shafiudin (sultan Banten Berdaulat terakhir), sebagai Pemilik. Pertalian Darah Terkuat yang memiliki hak waris sebagai penerus kesultanan Banten.

Dalam acara Maulid Akbar dan Istighosah Kesultanan Banten di halaman Masjid Banten Lama, Kota Serang, Tanggal 11 Desember 2016,  Ulama, Pemerintah, dan tokoh masyarakat di Banten mengukuhkan penetapan Ratu Bagus Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja menjadi Sultan Banten. Tokoh ulama yang mengukuhkan diantaranya, KH Abuya Muhtadi (Cidahu, Pandeglang), KH Busro (Malingping), KH Nursyid Abdullah (Ulam tangerang), KH Tohir Toha (Kasemen), H Edi Sutisna, KH Baehani, H Aris Haelani, Kemudian disusul pada kesempatan berikutnya oleh KH.Abuya Munfasir (Barugbug, Serang), Buya Sujana Karis (Ciminyak, Lebak), H. Taufiqurrahman Ruki (Lebak) hingga saat ini dukungan pengukuhan terus mengalir dari para kasepuhan dan tokoh masyarakat.

Sebagai Entitas Budaya Masyarakat Banten, Sultan Banten terkini juga diharapkan dapat membawa kemaslahatan bagi masyarakat Banten terutama dengan visi misinya di berbagai bidang termasuk di bidang pembenahan akhlak masyarakat Banten dengan tetap menjaga Akidah Islam. Aamiin YRA. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here