Beranda Berita Rumah Kebanjiran, Nenek Rodiah asal Karang Tengah Tidur di Kandang Ayam

Rumah Kebanjiran, Nenek Rodiah asal Karang Tengah Tidur di Kandang Ayam

0

Nasib malang dirasa nenek Rodiah diusia yang sudah ke 81 tahun harus tinggal di kandang ayam lantaran rumahnya selalu digenangi banjir yang berada di kawasan Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah ini dikepung oleh genangan air. Rodiah, wanita lansia ini harus merasakan pahitnya hidup lantaran tempat singgahnya digenangi air beberapa hari belakangan ini.

Pantauan di lapangan, lokasi rumah Rodiah sangat jelas terlihat genangan air mengepung rumah tua di Gang Haji Demang RT 05/05, Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Tangerang.

Sebelumnya diketahui, hujan deras mengguyur sebagian wilayah di Indonesia salah satunya Kota Tangerang. Namun ironisnya, rumah yang ditinggali Rodiah ini sudah dikepung banjir dari beberapa hari lalu, bahkan di keliling rumah Rodiah juga banjir masih menggenangi rumah warga lainnya. Aroma tidak sedap juga sangat tercium di sekeliling rumah itu.

Menurut Rodiah, jika hujan turun banjir pasti singgah di rumahnya. Namun jika hujan  terjadi pada malam hari dirinya mengaku langsung bergegas menuju ke gubuk reyot yang dahulunya dijadikan kandang ayam tepat di samping rumahnya.

“Kalau hujan malam saya pindah ke kandang ayam itu. Tapi sekarang ini kan kandang ayam tempat enyak tidur itu air udah ampe sini (hampir terendam) makanya enyak numpang sama cucu enyak di sini,” jelasnya pada, Senin (8/5/2017).

Rodiah mengaku pada musim penghujan ini dirinya lebih sering menempati bekas kandang ayam tersebut lantaran khawatir. Menurutnya rumah yang ditinggalinya sejak puluhan tahun ini baru didatangi masalah banjir akibat adanya pembangunan perumahan di wilayahnya.

“Enyak mah emang tidur di kandang ayam, disitu mah udah ga bisa ditidurin, ya banjir semua. Enyak udah puluhan tahun disitu ga mau pindah,” ungkap Rodiah sambil meneteskan air mata.

Menurut Rodiah, banjir yang menggenangi wilayah ini termasuk rumahnya disebabkan adanya pembangunan perumahan yang tidak memikirkan drainase saluran air. Rodiah juga mengaku terpaksa harus meminjam sejumlah uang untuk menguruk rumahnya agar tidak tergenang air.

“Utang enyak juga udah segunung, enyak udah abis 7 juta lebih buat ngebenerin itu rumah. Itu juga kaga cukup orang rumah satu, aernya sepinggang,” ungkap Rodiah.

Selain itu, air yang sudah masuk ke dalam rumahnya juga tidak cepat surut. Rodiah berharap Pemerintah Kota Tangerang dan juga Pemerintah Daerah memperhatikan nasibnya.

“Enggak kering kering itu air dari perumahan yang mampet. Jadinya ga bisa turun air di rumah enyak itu jalanan aer harusnya di jalanin jadi enggak kelelep (tenggelam) mulu rumah enyak, enyak sampe sakit sakitan mulu,” tuturnya.

Dirinya mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Pemerintah Daerah melalui Kantor Kelurahan Karang Mulya. Namun dia sangat menyayangkan lambatnya respon dari pihak terkait.

“Enyak udah 2 kali lapor tapi emang kagak diheroin (tidak diperhatikan). Kemaren ada orang dari kecamatan sama dari kota yang dateng ke sini katanya mau betulin rumah enyak tapi ga tahu kapan,” ujarnya.

Saat ini wanita lansia yang singgah di bekas kandang ayam itu hanya berharap rumahnya dapat dibenahi sebelum Ramadhan tiba.

“Enyak cuma mau tenang ibadah. Kalo malem suka nangis liat rumah kaya gini, aernya item terus bau ya Allah,” pungkasnya. (Nji)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini