Berita
AirNav Tingkatkan Layanan Navigasi Penerbangan
Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia terus berbenah diri untuk meningkatkan layanan navigasi penerbangan.
Sejumlah langkah pembenahan terus dilakukan mulai dari peningkatan investasi, pembaruan peralatan hingga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami mendapat tugas dari negara sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara layanan navigasi penerbangan. Karena itu kami terus berbenah untuk menyelenggarakan layanan navigasi yang aman dan berkelas dunia,” ujar Corporate Secretary AirNav Indonesia, Didiet K. S. Radityo dalam keterangannya, Rabu (26/7/2017).
Didiet menyampaikan, pembenahan SDM dilakukan berkesinambungan oleh manajemen perusahaan. Saat ini pihaknya sedang melakukan penyegaran, mutasi maupun rotasi.
“Ini merupakan hal yang lazim di semua organisasi. Mutasi dilakukan oleh manajemen dengan mempertimbangkan kepentingan perusahaan dan kepentingan karyawan ber-sangkutan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hal ini menjadi sarana evaluasi perusahaan terhadap SDM, pembinaan manajeman dan meningkatkan produktivitas kinerja.
Menurut Didiet, mutasi sangat berpengaruh positif untuk karyawan dan rotasi dapat menghilangkan hambatan psikologis.
“Rotasi akan memberi kesegaran bagi karyawan. Adalah fakta bahwa jika satu orang ada bagian tertentu dan lokasi tertentu selama bertahun-tahun pasti akan mengalami kejenuhan dan kebosanan. Karena itu perlu penyegaran.
Biasanya ukuran yang dipakai, kalau sudah 3 tahun dirotasi supaya mengalami penyegaran, dapat suasana baru dan challenge baru.
“Hari ini kami merotasi beberapa pejabat, kemarin juga, beberapa minggu lalu juga. Yang muda-muda dan potensial kita promosikan, yang senior dan berpengalaman kita tugaskan untuk memantau dan melakukan percepatan di daerah. Dan jangan lupa di setiap level tingkatan diadakan mutasi dan rotasi,” ujar Didiet.
Selain itu, AirNav juga meningkatkan kualitas SDM dengan mengirim sejumlah SDM terbaik untuk menimba ilmu di Prancis.
“Kami bekerjasama dengan ENAC mengirim SDM kita untuk belajar di sana. Kami juga membuat short course di Indonesia dengan mendatangkan expert dari luar. Tujuannya supaya SDM kita kelas dunia, karena target kita menjadi penyelenggara layanan navigasi kelas dunia,” terang Didiet.
Selain itu, Airnav juga melakukan investasi besar-besaran dalam dua tahun ini untuk meremajakan peralatan navigasi penerbangan. Tahun 2016 AirNav mengalokasikan anggaran investasi sebesar Rp2,23 Triliun dan tahun ini sebesar Rp 2,1 triliun.
“Kita genjot investasi. Tahun ini kita sudah operasikan Instrumen Landing System (ILS) di Jambi sehingga jika terjadi bencana asap seperti tahun sebelumnya, penerbangan bisa tetap beroperasi. Kita bangun beberapa tower tahun ini, baik peremajaan maupun pembangunan di bandara baru seperti di Kertajati. Jadi investasinya cepat, perkembangan SDM juga harus seiring,”ujarnya. (Rmt)
