Lembaga Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berangkatkan relawan ke Myanmar. Ini merupakan keberangkatan tim relawan pertama yang nantinya melakukan pendataan kebutuhan dan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh pengungsi etnis Rohingya.
“Kami akan berangkat ke Yangon, Myanmar untuk membantu saudara kita yang sedang terkena musibah di sana,” kata Muhammad Rudi Sekretaris Jenderal BSMI Pusat saat ditemui di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (8/9/2017).
Ia bersama dengan Ketua BSMI Bali yakni Bambang Widjanarko bertolak dari Indonesia menuju Yangon, Myanmar menggunakan pesawat Jetstar dengan nomor penerbangan 0208. Mereka membawa sejumlah logistik dan obat-obatan untuk diserahkan kepada etnis Rohingya.
“Tim pertama, hanya kami berdua yang berangkat, saya dengan Mas Bambang dari BSMI Bali. Rencananya kita akan memberikan bantuan logistik dan kita akan melihat kira-kira apa yang dibutuhkan di sana,” ujarnya.
Menurut Rudi, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri. Kendati demikian, BSMI terus melakukan langkah diplomasi untuk memudahkan pengiriman bantuan dari Indonesia.
“Kita sudah komunikasi dengan Kemenlu, rencana juga nanti kita sampai disana (Myanmar) kita akan berkomunikasi dengan dubes RI di sana untuk meminta izin lah, permission,” ujarnya.
Rencananya, tim pertama ini akan berada di Myanmar selama 10 hari untuk melakukan pendataan kebutuhan dan tempat pengungsi. Setelah itu, Tim kedua akan diberangkatkan dari Jakarta kurang lebih sebanyak 10 orang yang mayoritas tenaga medis.
“Untuk tim pertama ini selama 10 hari saja. Yang (tim) kedua nanti setelah mendapatkan informasi dari kami baru diberangkatkan,” imbuhnya. (Rmt)