Connect with us

Polres Tangsel Tahan 54 Orang

Berita

Polres Tangsel Tahan 54 Orang

Polres Tangerang Selatan (Tangsel) selama bulan  Desember 2017 terhitung dari tanggal 1 Desember hingga 21 Desember mengungkapkan seju kasus dengan menahan sebanyak 54 tersangka. Para tersangka terdiri dari 20 orang berstatus anak dan 34 orang dewasa.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel)  AKBP Fadli Widiayanto setelah usai melakukan Apel pagi yang dihadiri oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany di Mako Polres Tangsel, Jumat (22/12/2017).

“Kasus kasus yang  diungkap selama bulan Desember yakni membawa senjata / menguasai senjata tajam berjumlah  sebanyak 20 dengan berstaus anak dan 15 orang dewasa, secara bersama sama melakukan kekerasan di tempat umum berjumlah 2 orang tersangka, membawa atau menguasai bahan peledak berjumlah 3 orang  tersangka, melakukan pencurian disertai dengan kekerasan berjumlah 5 orang tersangka, melakukan pencurian dengan pemberatan berjumlah 7 orang tersangka dan kasus penganiayaan berjumlah 2 orang tersangka,” jelas AKBP Fadli.

Dari beberapa kasus tersebut pasal yang dikenakan yaitu tindak pidana membawa/menguasai senjata tajam sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) UU Darurat RI No.12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara paling tinggi 10 tahun, tindak pidana menguasai senjata api dengan pasal yang sama dengan hukuman paling tinggi 20 tahun, melakukan kekerasan dimuka umum dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara, dan melakukan pencurian disertai kekerasan dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara. Selain itu, melakukan pencurian disertai dengan pemberatan dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara dan tindak pidana melakukan penganiayaan dikenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman 3tahun penjara.

Sedangkan barang bukti diamankan, dalam UU Darurat RI No.12 Tahun 1951 terdapat 16 bilah celurit bergagang kayu, 1 bilah parang, 1 batang pipa besi stainles, 1 bilah badik, 3 golok, 1 motor Beat, 3 samurai, 2 pedang, 2 klewang, 3 besi panjang, 4 bungkus karung berisi potasium masing-masing 25 kg, 4 ikat besar kertas sebagai bahan dasar petasan, 12 ikat kertas bahan petasan, tiga gulung sumbu petasan yang sudah jadi, dan 1934 petasan berukuran diameter 2 cm dan tinggi 4cm.

Barang bukti lainnya, 76 petasan berukuran 4,5 cm dengan tinggi 9,5 cm, empat gulung petasan besar, lima gulung petasan besar dan lima dus selongsong petasan.

Kasus pengeroyokan didapati Visum Et Repertum dan 1 bila sajam terbuat dari besi berbentuk pedang bergagang karet, dan Curas didapati 1 buah hanphon merk samsung berwarna hitam, 1 bila pisau kecil tanpa gagang bertuliskan Stainles steel , 1 unit motor honda vario, sedangkan Curat didapati 1 lampu tembak helogen metk philip, 1 buah linggis, 1 buah sajam jenis bidik, palu, sabit, tang dan obeng serta dua unit sepeda motor CS one warna merah dan Mio J warna biru putih.

AKBP Fadli memaparkan,  jajarannya akan terus melakukan operasi di tengah-tengah masyarakat, guna menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman.

“Kita akan terus lakukan giat patroli, agar tercipta kondisi yang aman di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Terkait 20 tersangka dibawah umur, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dan memanggil orang tua, untuk dilakukan pendampingan dalam proses lebih lanjut.

“Kita koordinasi dengan instansi terkait, PPA, Bapas, bahkan sudah dipanggil para orang tua, dalam proses lebih lanjut,” tambahnya.

Sementara melihat kondisi tersebut yakni 20 anak dibawah umur, Walikota Tangsel Airin Rachmi Dyani menyatakan, peran orang tua sangat diperlukan dalam proses pendidikan dan pergaulan lantaran tidak mudah dalam mencetak generasi yang unggul tanpa peran orang tua yang maksimal.

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pentingnya menjaga dan memproteksi diri, baik dari media sosial, lingkungan yang negatif, dalam kehidupan sehari-hari.

“Sudah kita mintakan  kepada TP2A untuk melakukan pembinaan  konsling dan lainnya. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran buat anak-anak kita dan orang tua bahwa mendidik anak tidak mudah dan berita hoax itu pun akan mempengaruhi mereka, karena tadi saya tanya sama mereka katanya diajak teman aja dikarenakan mau ada orang yang menyerang kampung dan lainnya. Ini mudah-mudahan menjadi pelajaran buat kita semua bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan, terutama terhadap anak-anak kita,” tutup Airin. (Ban)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

Advertisement
To Top