Soal Pendidikan Banten kini sudah jauh lebih maju, lantaran daerah Banten sudah terbuka luas dan terkoneksi dengan jaringan smart phone.
Hal itu dikatakan, Daenulhay, Mantan Direktur Krakatau Steel (KS) saat menghadiri diskusi publik WAG UB (Urang Banten) untuk kemajuan Banten, di Jalan Islamic Raya Nomor 7, Islamic Vilage, Karawaci, Kota Tangerang.
Daenulhay menegaskan, pendidikan Banten bagi masyarakat, tentunya sudah lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya, meski saat ini sedang menghadapi beberapa kendala.
“Seperti fasilitas, sarana dan prasarana, tapi itu semua masih dalam proses, artinya tahun depan akan menjadi baik dibandingkan tahun sekarang,” terangnya, Selasa (29/5/2018).
Dia melanjutkan, pendidikan Banten hanya tinggal percepatan mekanismenya saja, agar kita tidak malu dengan Provinsi yang baru tapi lebih maju dari pada Provinsi Banten.
“Maka kita butuh percepatan, padahal kita lebih dulu ada tapi tertinggal dengan yang baru, makanya dengan adanya WAG UB sebagai fasilitas untuk guyub, konsisten untuk mendorong kemajuannya,” jelasnya.
Lebih dalam ia mengatakan, untuk majunya pendidikan Banten, tentu harus mau menerima masukan dari luar, namun menerimanya dengan kearifan lokal.
“Jadi kita tidak asal menerimanya, akan tetapi kita juga harus bisa nenyaring itu, misalkan tentang teknologi informasi, itukan sekarang sudah tidak ada batasan-batasan geografis lagi, nah disitu apa yang baik untuk kita, apa prinsip kita, kalau memang cocok di Banten ya dipakai, kalau memang tidak cocok ya dibuang saja,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, revolusi industri 4.0 adalah mengenai digitalisasi harus diimbangi dengan citizen 4.0, agar bagai mana masyarakat bisa masuk kedalam divinsi 4.0.
“Artinya, umur dari nol dibagi menjadi empat priode, umur 0 sampai 20 tahun mulai mempelajari pengetahuan, meski ilmu pengetahuan itu didapat sampai tua, maka setelah 20 sampai 40 tahun waktunya kita berbisnis dengan baik, karena kita juga butuh materi untuk hidup, setalah 40 sampai 60 tahun, kita berpikir bagai mana kita membantu untuk orang lain, sedangkan 60 sampai 80 tahun kita sudah menjadi masyrakat yang baik terhadap orang lain,” paparnya.
Dikatakannya lagi, Pendidikan Banten sendiri telah banyak tenaga pendidik yang mumpuni, untuk membuat pendidikan di Provinsi Banten menjadi lebih maju.
“Sekarang sudah banyak, dulu saya hanya berdua yang lulusan ITB Bandung, bahkan saya sempat dipercaya untuk membangun dan mengembangkan ITB Banten, namun pada saat itu karena Ibu Atut masih baru, maka tidak sempat terrealisasi,” tandasnya. (Ed)