Berita
Jadilah Wirausaha yang Kreatif, Berjejaring dan Tangguh
Ketangguhan soko guru perekonomian nasional sangat dipengaruhi oleh ketangguhan perekonomian daerah. Ketangguhan perekonomian daerah tergantung pada ketangguhan para wirausahawan di daerahnya masing – masing.
Demikian disampaikan Motivator Nasional Dede Farhan Aulawi saat menjadi narasumber pelatihan “Desain Kemasan Produk bagi UMKM” digelar Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung.
Disebutkan Dede, mengahadapi perubahan lingkungan strategis bisnis yang mengalami banyak perubahan agar untuk menjadi wirausahawan yang kreatif, berjejaring dan tangguh.
Perkembangan tehnologi sesuatu yang tidak bisa dinafikan, dan faktanya sudah berpengaruh banyak dalam sendi – sendi perekonomian, termasuk lingkungan bisnis. Termasuk harus memahami apa yang disebut dengan Customer Behaviour, yaitu perilaku konsumen agar produk yang dihasilkan bisa diterima oleh pasar secara meluas.
Kreatifitas juga telah menjadi kata kunci agar apa yang dilihat dan didengar menjadi subjek – subjek potensial yang memiliki nilai ekonomi. Gali kreatifitas tanpa batas karena akan membuka abnyak peluang yang sebelumnya dinilai biasa menjadi luar biasa. Jangan menjadi manusia seperti kebanyakan orang, tetapi jadilah manusia – manusia yang super kreatif seperti dilakukan oleh sebagian orang yang berhasil.
Di samping itu Dede juga menekankan pentingnya jejaring atau network, agar satu sama lain bisa saling menunjang dan mendukung agar lebih sukses lagi. Mari berfikri dan berusaha untuk meraih sukses bersama. Satu produk dengan produk lainnya menjadi kekayaan khazanah variatif produk. Satu wirausahawan dengan wirausahawan lainnya harus saling mendukung juga. Bahkan saat ini dunia semakin terbuka secara lebih luas, maka disamping berorientasi lokal, mulailah melakukan penjajakan untuk menembus pasar internasional.
Dede mengingatkan perlunya membangun karakter wirausahawan yang tangguh, yaitu wirausahawan yang tak mudah putus asa. Kalaupun pernah mengalami kegagalan atau kerugian jangan lantas berhenti dan mengeluh, tetapi harus menjadi cambuk dan pelajaran bagaimana agar berusaha untuk tidak gagal dan rugi kembali.
“Jadikanlah bulir – bulir air mata kegagagal, menjadi rangkaian mutiara indah yang gagah dipakai sebagai mehkota keberhasilan. Ingat tidak ada yang sukses tiba – tiba, karena semua melalui rangkaian anak tangga kepedihan, suka dan duka. Demikian ungkap Dede yang juga merupakan seorang penyair Kontemporer Indonesia,” bebernya. (ris)
