Belasan warga Kampung Mampelem RT 01, 02/ RW 04, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa gruduk kantor desa, Senin (15/6/2020). Belasan warga itu merasa tidak puas dengan keputusan Kepala Desa Matagara dalam pemilihan RT dan RW yang dirasa tidak secara demokratis.
Salah satu tokoh masyarakat Kampung Mampelem, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Eksam Jaya Sasmita mengatakan, warga yang mendatangi balai Desa Matagara hanya ingin menyampaikan keluh kesahnya kepada pimpinan tingkat desa secara langsung. Kata Eksam, masyarakat mengeluhkan dengan penunjukan ketua RT dan RW yang tidak dilakukan secara Demokratis.
“Kami hanya ingin menyampaikan pesan atau keluhan masyarakat saja kepada kades. Bahwa kami tidak setuju dengan penunjukan ketua RT dan RW. Soalnya, tidak dilakukan secara demokratis,” kata Eksam kepada awak media.
Menurut Eksam, ketua RT dan RW yang ada saat ini kurang koferatif dan tidak berbaur dengan warga sekitar, sehingga masyarakat buta akan informasi yang ada di balai desa. Kata Eksam, masyarajat telah mengumpulkan sejumlah tanda-tangan untuk menunjukan bahwa ingin ada pergantian ketua RT dan RW baru, yang dipikih secara demojratis.
“Kami bukan tidak suka kepada orangnya, hanya saja ketua RT dan RW saat ini tidak pro aktif setiap ada kegiatan apapun, terbilang masa bodo,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Pemuda Mampelem, Sanjaya menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan audiensi dengan Kepala Desa Matagara. Dia juga menyampaikan, bahwa ketua RT dan RW saat ini kurang berbaur dengan masyarakat. Hal itu dirasakannya saat Jaya sedang mendata pengangguran yang ada di Kampungnya, namun sang ketua RT tidak menggubrisnya.
“Intinya masyarakat ingin ada pergantian RT/ RW. Saya pernah mendata orang-orang pengangguran dikampung saya, hal itu dilakukan untuk disalurkan ke sebuah pabrik, namun saat saya bertanya kepada RT justru dia malah acuh, dengan jawaban tidak tahu, ” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Matagara Edo mengatakan, pihaknya sudah menerima kunjungan dari warga Kampung Mampelem. Dia juga mengatakan, sudah menerima semua keluh kesah warganya. Kata Edo, terkait pergantian RT RW akan dilihat terlebih dahulu kinerjanya sampai bulan Agustus, jika dinilai kurang baik, maka akan dilakukan pemilihan ulang.
“Sudah kami terima, itu semua sudah kami bahas. Nanti kita lihat dulu kinerjanya sampai bulan Agustus tiba, kalau kinerjanya tidak bagus maka akan dilakukan pemilihan ulang, ” katanya. (Sam)