Setelah sempat hendak menghancurkan mobil dinas milik Pegawai Negeri Sipil (PNS), ratusan mahasiswa Tangerang kepung Markas Polres Metro Tangerang. Mereka mengaku kesal dengan penjagaan pihak Kepolisian yang menghalau aksi mereka menuju gedung DPR RI, Rabu (7/9/2020).
Diketahui mahasiswa di berbagai daerah mulai mencoba memasuki Ibukota DKI Jakarta untuk meminta pengesahan Undang – undang Cipta Kerja dapat dibatalkan.
Namun di berbagai wilayah pihak Kepolisian sudah mencoba melakukan penyekatan agar massa tidak memasuki Ibukota Jakarta. Di Tangerang sendiri, pihak Kepolisian melakukan penyekatan di empat titik.
Hal ini tentu membuat geram ratusan mahasiswa gabungan di Tangerang. Dengan tidak diperbolehkannya mereka melakukan perjalanan ke Jakarta, mereka lantas menggelar aksi di Tugu Adipura, Jalan Veteran 3, Kota Tangerang.
Pantauan di lokasi, saat mobil dinas milik pemerintah melintas puluhan mahasiswa langsung mencoba merusak mobil tersebut. Beruntung, mobil tersebut berhasil melarikan diri dari kepungan mahasiswa.
Tidak hanya itu, dalam aksinya ini mahasiswa memblokade jalan di Tugu Adipura. Mereka berkumpul dan melakukan pembakaran ban bekas.
Dari atas mobil komando, sang orator mencoba melerai amarah ratusan mahasiswa ini.
“Jangan rusuh, jangan rusuh. Jangan terprovokasi,” kata orator.
Sebelumnya, koordinator aksi mahasiswa Tangerang, Zihan Mahes menyebut aksi digelar di Tugu Adipura karena konvoi mahasiswa dicegat aparat.
“Aksi di Tugu Adipura ini karena kami hendak ke DPR dicegat, dihalangi,” katanya.
Setelah melakukan aksi di Tugu Adipura, mahasiswa yang kesal lantas melakukan longmarc ke Mapolres Metro Tangerang.
Mereka meminta kepada pihak Kepolisian untuk tidak menjegal rombongan mahasiswa dari Kota Tangerang yang hendak berangkat menuju gedung DPR RI di Jakarta. Jika dijegal, mahasiswa menyebut akan melakukan perlawan.
“Kami minta besok polisi jangan ikut campur, jangan dihalangi. Kalau besok dihalangi kami lawan,” ujar Ari Dwi, koordinator aksi mahasiswa Tangerang dalam pengeras suara.
Mahasiswa dalam hal ini juga mengingatkan kalau tugas Kepolisian adalah menyayomi masyarakat.
“Tugasmu mengayomi,” teriaknya.
Mereka juga menyebut jangan sampai institusi keamanan negara dijadikan alat untuk menindas rakyat.
“Aparat Kepolisian dan TNI menjadi alat untuk menindas rakyat,” imbuhnya. (Bal)