Beranda Berita Fraksi PSI Tangsel: Akibat Lonjakan Kasus Covid-19, Ruang Perawatan di Tangsel Krisis

Fraksi PSI Tangsel: Akibat Lonjakan Kasus Covid-19, Ruang Perawatan di Tangsel Krisis

0

Kota Tangerang Selatan menjadi salah satu penyumbang angka positif Covid-19 yang cukup tinggi. Berdasarkan data hari ini (Minggu, 27 Juni 2021) yang di ambil dari website resmi lawan Covid Tangerang Selatan, terdapat penambahan angka positif Covid sebanyak 285 kasus dan 1 meninggal. Peningkatan kasus positif Covid ini lebih tinggi dari hari sebelumnya yang mencapai angka 154 kasus.

Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan dari Dapil Pamulang Ferdiansyah mengatakan, seminggu terakhir ini Tangerang Selatan tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Setiap harinya, selalu saja ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Bahkan minggu lalu, TPU Jombang memakamkan setidaknya 25 jenazah Covid dalam kurun waktu 1 hari.

“Dua hari yang lalu, saya mendengar kabar bahwa TPU Jombang memakamkan 2 jenazah Covid tanpa menggunakan peti mati dengan alasan kehabisan stok peti mati, walau informasinya kantung jenazah sebagai pengganti peti mati dianggap sudah steril. Sampai seperti itu kejadian dampak dari Covid-19 di Tangerang Selatan. Setiap harinya selalu ada warga yang mengabarkan terinfeksi virus Covid-19, baik itu dirinya sendiri, keluarganya, sampai tetangga di lingkungannya,” kata Ferdiansyah melalui pesan tertulis yang diterima redaksi tangerangonline.id, Minggu (27/6/2021).

Ferdiansyah menuturkan, dirinya mencoba menghubungi pihak dinas kesehatan, puskesmas sampai RSU Tangsel. Namun, kata Ferdiansyah, dari informasinya yang didapat, semua ruang perawatan Covid-19 full. Bahkan, sambung Fersiansyah, untuk mendapatkan ruangan perawatan harus sampai waiting list untuk bisa masuk dan mendapatkan penanganan yang lebih. Kondisi Rumah Lawan Covid (RLC) sama seperti yang lainnya, tidak ada ketersediaan ruangan disana sampai ada juga yang waiting list untuk bisa masuk ke RLC.

“Tidak sedikit warga yang positif Covid melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pantauan dari pihak Puskesmas walau dengan petugas yang terbatas. Hal ini disebabkan karena ketidak tersediaan ruang dari puskesmas itu sendiri maupun rumah sakit,” ujar Ferdiansyah.

Ferdiansyah meminta kepada Pemkot Tangsel harus dapat bergerak cepat dengan mengambil tindakan yang tepat agar para warga yang mengalami gejala sedang dan berat mendapatkan penanganan dan perawatan yang baik agar tidak semakin banyak yang meninggal karena Covid ini.

“Saya minta Pemkot Tangsel untuk bergerak cepat menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu solusinya bisa dengan pembuatan rumah sakit lapangan bekerjasama dengan berbagai pihak yang berkompeten agar warga dapat tertangani,” pungkas Ferdiansyah. (Red)