Pembentukan carateker melalui online zoom meeting beberapa waktu lalu disanggah oleh Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang Selatan.
A. Ghozali Mukti menjelaskan, rapat tersebut merupakan agenda konsolidasi dan arahan KONI Provinsi Banten. Sama sekali tidak membahas pembentukan carateker atau pun berbicara tentang
Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Tangsel.
“Saya pastikan tidak ada pembahasan tentang pembentukan carateker atau pun musorkot. Saya diundang hadir dalam rapat tersebut secara offline juga online (zoom meeting). Hanya sebatas konsultasi saja,” pungkas Ghozali, Senin (28/06/2021).
Ia juga menjabarkan, bahwa pengurus KONI Kota Tangsel masih mengakui RJ yang tengah menyandang status sebagai Tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel masih sebagai Ketua Umum KONI Kota Tangsel.
“Ibu RJ ini masih menjabat sebagai Ketua Umum KONI Tangsel, terlepas dari perkara hukum yang di jalaninya saat ini. Saya minta yang tidak paham AD/ART tidak usah ikut komentar. Apalagi menyebut Carateker,” tegas Ghozali saat dikonfirmasikan melalui saluran hand phone (Hp)nya.
Berbeda dengan Ghozali, H Arifin Murad, Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Propinsi Banten, baiknya RJ tersebut segera mengundurkan diri sebagai ketua umum KONI. Ia mencontohkan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, yang secara resmi mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya karena alasan kesehatan dan tak mau penyakitnya mengganggu pekerjaan.
“Menurut saya, posisi ketua umum ini sangat berpengaruh bagi keberlangsungan roda organisasi Koni Tangsel. Karena, sifat ksatria seperti PM Jepang ini merupakan bentuk kesadaran diri yang di miliki oleh setiap pemimpin, contoh dong pemimpin seperti itu, kalau gagal ya mengundurkan diri,” papar Arifin
Ia juga menuturkan, rapat yang berlangsung melalui zoom meeting kemarin merupakan upaya pembentukan carateker perumusan jelang musorkot KONI Tangsel.
“Saya ini merupakan ketua club penembak, saya pemilik lapangan tembak. Dimana, cabor itu di perkuat oleh club-club yang memiliki atlet yang memiliki kompetensi dan kemudian dapat memberikan prestasi. Saya punya bukti bahwa rapat KONI kemarin itu membahas pembentukan carateker,” ungkapnya
Ia juga menyarankan kepada para pengurus KONI Tangsel untuk banyak berdoa dan menjalankan ibadah. Agar pemimpinnya tersebut mendapatkan hukuman yang ringan.
“Ya, saya sarankan kepada pengurus KONI Tangsel yang masih ada untuk berdoa dan ibadah saja. Supaya hukuman ketuanya ini dapat di ringankan. Slogan kami itu Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Intinya, segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan. Ini kasus korupsi loh, kita harus perangi,”tuturnya
H. Arifin yang menduduki jabatan sebagai dewan penasehat Perbakin Tangsel tersebut juga mensinyalir, adanya kubu-kubuan dalam pemilihan ataupun penunjukan carateker.
“Saya mensinyalir belum adanya kekompakan di internal KONI Tangsel. Saya punya datanya, masih adanya kubu-kubuan dalam agenda penunjukan ketua carateker,” tandasnya (Adt)