Beranda Berita Kisah Pendidikan Seskoau Berlatih Perang Konvensional dan Smart Campus

Kisah Pendidikan Seskoau Berlatih Perang Konvensional dan Smart Campus

0

 

Berada pada ketinggian antara 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut, udara dingin 16 derajat celcius berhembus menusuk tubuh dan pepohonan lebat nan hijau. Hujan deras baru saja berhenti membasahi bumi Lembang saat itu. Usai diberi penghormatan militer oleh seorang perwira staf pribadinya, pria bertubuh tegap itu melangkahkan kakinya menyambut hangat dengan senyum ramah.

“Selamat datang di Seskoau, mari, silahkan masuk,” ujar Komandan Sekolah Staf Komando Angkatan Udara (Danseskoau), Marsekal Muda (Marsda) TNI Widyargo Ikoputra, SE, MM, sambil menyalami jurnalis tangerangonline.id yang juga peserta Fellowship Jurnalis Pendidikan (FJP) Batch IV, Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Kamis siang, (14/4/22), di Markas Komando (Mako) Seskoau, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.

Di ruang tamu Danseskoau yang wangi dan dingin itu, telah hadir beberapa pejabat Seskoau, mereka adalah Wadanseskoau Marsma TNI Roni Irianto Moningka, ST,MM,M.Han, Dirdik Seskoau Kolonel Lek Handoko Ivan Haryanto, ST,M.Ipol, Kakordos Seskoau Marsma TNI Basuki Arijadi, M.Si (Han)dan Sekretaris Lembaga (Seslem) Seskoau Kolonel Lek I Made Hartawan, SIP, MM, M.Han.

Danseskoau Marsda TNI Widyargo Ikoputra, menuturkan tentang kisah pendidikan di Seskoau. Dalam kondisi normal, ia mengatakan, sebelum Pandemi Covid-19 para Pasis Seskoau yang berpangkat Mayor dan Letnan Kolonel itu, biasanya sebelum mulai belajar, melaksanakan shalat subuh, kemudian menggelar apel pagi. Setelah menjalankan ibadah, mereka bersama kelompok Perwira Siswa (Pasis) keluar dari Mess, menuju ruang kelas dengan berjalan kaki sejauh setengah kilometer.

Setiap hari, seluruh Pasis di gembleng keilmuan dan kesamptaannya untuk melihat ketahanan fisik dan kebugaran. Pembelajaran di ruang kelas dilakukan sejak pagi hari dan selesai setiap pukul 17.00 WIB. Dalam proses pembelajaran, Pasis mendapat tugas untuk membuat sebuah tulisan akademik dan didiskusikan secara kelompok.

Diskusi yang dilakukan biasanya masalah operasi udara, manajemen, dan strategi nasional  serta isu-isu pertahanan negara terkini. Saat malam hari, di mess siswa, para Pasis mengerjakan tugas-tugas perorangan atau diskusi kelompok yang sudah diberikan, untuk dikumpulkan keesokan harinya.

Setiap hari Jumat sore, mereka diberikan Ijin Bermalam (IB) yaitu diperkenankan pulang kerumah masing-masing untuk bertemu dengan keluarganya dan dihari Minggu malam Pasis harus kembali masuk Seskoau. Khusus untuk hari Rabu, jam belajar hanya sampai pukul 16.00 WIB. Kemudian Pasis diperbolehkan  untuk melakukan pesiar hingga batas waktu pukul 22.00 WIB.

Selama pendidikan, para Pasis menetap di mess. Ada dua mess dalam Mako Seskoau yakni Mess Garuda dan Mess Rajawali. Para pasis melakukan kegiatan klasikal (belajar secara bersama-sama dalam kelas) sejak pagi hingga sore.

Kegiatan tersebut berjalan jika dalam keadaan kondisi normal. Saat pandemi Covid-19 datang dan melanda Indonesia,
Seskoau merubah kebijakan dan memberikan kedewasaan  kepada para Pasis untuk mengatur hidupnya sendiri, dengan tetap mengutamakan pendidikan.

“Jadi tidak lagi bangun pagi, terus lari, beribadah dan berolahraga yang dituntun secara aturan militer. Tetapi, fleksibel, lebih kepada mengajarkan para Pasis menunjukkan kedewasaannya, di level middle officer ini, untuk menyiapkan diri, bahwa suatu ketika Pasis akan diuji baik secara akademis, sikap, tindak-tanduknya, dan kesampataan jasmaninya,” terang Dansekoau.

Bila hujan deras tiba, para Pasis menuju mess, tidak berjalan kaki, namun lembaga menyiapkan bus antar-jemput dari ruang kelas menuju mess. Termasuk saat sedang tidak berpuasa, saat makan siang, para Pasis kembali ke Mess diantar menggunakan bus.

“Karena kalau mereka jalan kaki akan terlalu jauh. Bus menjemput di depan ruang kelas Gedung Widya Mandala I khusus untuk Seskoau dan Gedung Widya Mandala II untuk Sekolah Staf Angkatan Udara (Sesau). Khusus untuk Pasis Sesau, biasanya tidak dijemput bus, karena kelasnya berdekatan dengan mess,” ungkapnya.

Dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Seskoau memberikan peluang untuk bertemu keluarga lebih banyak. Selama dua minggu mereka tidak keluar Seskoau dan hanya berada dalam area mess Seskoau saja. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19. Setelah itu, dua minggu kemudian, mereka bisa pulang bertemu keluarga dan belajar secara daring dirumah masing-masing

“Meski begitu, kualitas pendidikan tetap kita jaga, karena ada assesment dan untuk lulus Seskoau tentu ada syarat-syarat akademik yang harus dipenuhi,” kata penerbang tempur ini.

Kualitas hasil pendidikan Seskoau ditengah Pandemi Covid-19 masih terjamin mutunya. Untuk kegiatan belajar bersama, dilakukan dengan pembagian ruangan dengan menjaga jarak dan tetap menggunakan masker.

Tidak semua Pasis Seskoau lulus selama pendidikan 11 bulan, kebanyakan mereka yang tidak lulus, karena melanggar aturan kampus, seperti mencontek, plagiat, dan copy paste naskah dengan tidak menyebut sumbernya. Semua itu, merupakan pelanggaran etika dalam mengerjakan tugas-tugas akademik kampus. Jadi, tidak hanya kekuatan fisik dan mentalnya, keseriusan Pasis dalam proses pembelajaran juga diuji.

“Maka kita arahkan, agar Pasis tidak boleh copy paste dan plagiat, karena ada caranya untuk tidak plagiat, dengan cara mereferensikan dengan pendapat baru. Tapi kegagalan lulus tidak banyak, hanya nol koma nol sekian persen. Karena rata-rata integritas mereka tetap terjaga. Kalau mereka tidak serius, jangan harap bisa dapat promosi jabatan strategis berikutnya,” tandasnya.

Seskoau akan memberikan assesment kepada Pasis pada akhir pendidikan. Assesment adalah upaya untuk mendapatkan data atau informasi dari proses hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja para Pasis dalam mencapai pelajaran tertentu.

“Apalagi kita sudah menuju tahun 2022, akan dimulai Program Studi Magister Terapan Strategi Operasi Udara untuk program pasca sarjana,” ucapnya.

Terlatih, terdidik dan dilengkapi secara baik merupakan bagian dari ilmu pengetahuan, sesuai dengan kompetensi dan profesinya sebagai tentara yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, knowledge and skill sebagai prajurit TNI Angkatan Udara.

“Apalagi kita sudah menuju tahun 2022, akan dimulai Program Studi Magister Terapan Strategi Operasi Udara untuk program pasca sarjana,” ujarnya.

Seskoau Perang Melawan Covid-19

Seskoau mematuhi aturan pemerintah dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 sejak pandemi tahun 2020. Meski begitu, fleksibilitas (kebebasan ruang gerak) di Seskoau tetap dijalankan, mengingat pendidikan harus tetap berjalan, meski penularan Covid-19 saat ini telah melandai. Program vaksinasi di Seskoau sudah terselenggara hingga pada tahap vaksinasi booster untuk Pasis Seskoau, Pasis Sesau, beserta keluarga Pasis.

Di Seskoau mulai diterapkan lockdown (karantina wilayah) secara bertahap. Saat muncul varian omicron, Pasis Seskoau tidak lagi belajar dikelas, mereka belajar dari mess kamarnya masing-masing dengan sistem daring.

“Karena kemarin ini muncul beberapa kasus omicron, maka diambil kebijakan temporary lockdown (karantina wilayah sementara). Hari ini tidak ada kasus omicron, jadi hal itu yang kita laksanakan di Seskoau, begitu muncul, kita hentikan,” jelasnya.

Seskoau mentaati Prokes 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu dilakukan swab antigen secara rutin seminggu sekali, bagi Pasis yang reaktif dan terpapar Covid-19 telah disiapkan tempat isolasi mandiri yang diawasi tenaga kesehatan Seskoau. Para Pasis juga tetap dipantau kegiatan olahraga secara mandiri baik dirumah maupun di kampus Seskoau.

Secara umum, dalam menangani Covid-19 dua tahun terakhir, Seskoau sudah mulai mengenal virus itu dan mampu menangani dan mengatasinya. Salah satunya dengan melakukan Testing, Tracing dan Treatment (3T). Ketika ada Pasis terpapar Covid-19 , maka dilakukan penelusuran kontak erat dan perawatan bagi Pasis yang terpapar.

“Saya baru kena Covid-19 (Omicron) sebulan lalu, tanpa gejala apapun, hanya batuk-batuk dan serak-serak di tenggorokan, tidak separah varian delta gejalanya, sehingga kita sudah mulai mengetahui, bagaimana menghadapi virus ini, salah satunya dengan menambah imunitas tubuh kita,” bebernya.

Dulu saat virus varian delta Covid-19 mengamuk, pendidikan di Seskoau masih bisa berjalan, apalagi sekarang yang dampaknya tidak seganas varian delta. Meski begitu para Pasis diwajibkan membawa hasil test PCR (Polymerase Chain Reation) yang resmi dari aplikasi peduli lindungi dan diulang dengan swab antigen sesudah dan sebelum melakukan kegiatan di luar kampus Seskoau.

Masa pandemi, Seskoau membuat kebijakan penataan pendidikan, dengan cara separuh (dua minggu) Pasis tidak masuk kampus, namun belajar secara daring dan separuh lainnya belajar di kampus Seskoau. Sehingga setelah dua minggu belajar secara daring, seluruh Pasis belajar di kampus dan bergantian separuh lagi (50 persen) tidak belajar di kampus.

“Karena, tidak bisa semua (Pasis) bertahan selama 11 bulan pendidikan disini, efeknya nanti bisa terganggu rumah tangganya. Sehingga harus tetap ada sisi kemanusiaannya, bisa berinteraksi dengan keluarga, namun sekolah tetap berjalan. Kita memakai sistem kebijakan isolasi mandiri 14 hari,’ ujarnya.

Ada dua sekolah di Seskoau yakni Seskoau dan Sesau. Seskoau memiliki 200 kamar dengan okupasi 148 Pasis Sesko dan 37 untuk Pasis Sesau, itupun dari 148, ada siswa mananegara tidak tinggal didalam mess, melainkan tinggal diluar Seskoau. Sehingga masih ada beberapa kamar yang tidak terpakai. Selain mess, ada juga rumah-rumah kosong yang bisa digunakan.

Dengan adanya pandemi Covid-19, Seskoau memulai kehidupan dengan tatanan hidup baru (new normal), dimana Pasis dapat melakukan kegiatan pendidikan tanpa harus berinteraksi langsung.

“Sehingga di Sesko ini, bisa dikatakan, sudah sangat siap untuk melaksanakan kegiatan pendidikan fleksibel antara on campus dan off campus,” ujarnya.

Smart Campus Seskoau

Seskoau memiliki motto “Pragnya Paramartha Jaya” yang memiliki arti dengan ilmu pengetahuan dan budi luhur kita raih kemenangan. Maka, untuk meraih suatu kemenangan dalam hal apapun, segala tindakan prajurit TNI AU harus berdasarkan ilmu pengetahuan dan keluhuran budi pekerti. Motto tersebut dituangkan dalam tujuan penyelenggaraan pendidikan yakni mengembangkan dan meningkatkan kemampuan peserta didik agar mampu bertugas dalam jabatan komando dan staf berwawasan strategis.

Pengetahuan  dan keterampilan tentang kepemimpinan, kejuangan, manajemen, masalah strategis, ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi udara, dan memiliki integritas kepribadian Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta kesegaran jasmani yang baik, diajarkan di Seskoau.

“Berdasarkan itulah, siswa Seskoau dididik dan dilatih selama 11 bulan, dengan harapan memiliki ilmu pengetahuan dan budi luhur sebagai bekal dalam menjalankan tugas dan mendukung pelaksanaan tugas TNI Angkatan Udara, sehingga dapat meraih kemenangan demi menjaga  dan mempertahankan NKRI,” ucap mantan Danlanud Iswahyudi ini.

Seskoau memiliki tugas menyelenggarakan pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI Angkatan Udara, pendidikan operasi matra udara, melaksanakan pengkajian dan pengembangan doktrin serta kemampuan dan kekuatan matra udara.

Perkembangan teknologi telah merambah ke hampir seluruh bidang kehidupan. Tidak terkecuali pada sektor pendidikan di Seskoau. Salah satu penerapan hal tersebut pada sektor ini terlihat dalam apa yang disebut dengan teknologi Smart Campus.

Era revolusi industri 4.0 dimana era penerapan teknologi modern seperti teknologi fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated network), Seskoau berupaya menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan metode pembelajaran berteknologi modern menggunakan aplikasi “smart campus” atau kampus digital, untuk memudahkan Pasis mengikuti proses belajar mengajar.

Hal ini sesuai dengan harapan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, SE, MPP, CFSA, dimana digitalisasi sistem melalui program smart campus ini untuk menjalankan program dalam mendukung proses pendidikan di Seskoau.

Smart Campus memiliki dua tahap. Tahap pertama sudah selesai tahun 2021 kemarin dan saat ini memasuki tahap kedua, harapannya agar semua dapat terintegrasi dengan baik. Bahkan kegiatan fisik siswapun itu bisa termonitor oleh sistem tersebut.

“Ada semacam jam tangan yang Pasis gunakan, sehingga bisa termonitor aktivitas fisiknya dan Dosen Patun bisa berkomunikasi dengan jaringan yang ada. Kegiatan dikelas, mess, gedung mako, semua bisa terintegrasi dan termonitor oleh CCTV. Tidak hanya Pasis, kegiatan Dosen dan Patun semua bisa termonitor dan terintegrasi. Hal itu untuk mengurangi jumlah orang yang diminimalisasi dengan sistem ditengah pandemi,” terangnya.

Misalnya untuk mata pelajaran tertentu, yang membutuhkan seoarang pakar atau ahli, maka dapat dilakukan dengan berinteraksi langsung melalui link dengan kecanggihan teknologi dalam sebuah aplikasi.

Smart Campus, mengacu pada fasilitas-fasilitas kampus pendukung semua kegiatan sivitas akademika dalam melaksanakan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menggunakan teknologi informasi sebagai tulang punggung pendukung.

Sistem integrasi yang saat ini sedang dikerjakan, nantinya tak hanya di Seskoau, melainkan akan terintegrasi dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya seperti Sekau, AAU, TNI AD, TNI AL dan Sesko TNI serta Polri.

“Karena di pendidikan ini pun ada pelajaran yang mengajarkan bagaimana kita berperang dan merencanakan perang. Selain belajar pendidikan secara umum tentang akademis, juga pendikan stretegi perang militer,” ujarnya lagi.

Sistem Perencanaan Perang Seskoau

Seskoau memiliki Sistem Pusat Olah Yudha (Soyus) yang dipimpin seorang perwira berpangkat Kolonel, yang merupakan tempat berlatih untuk merencanakan suatu perang menghadapi situasi digital saat ini, baik Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dalam latihan Angkasa Yudha 2021 kemarin, Posoyu digunakan dalam geladi posko baik sebagai sarana mengirim dan menerima berita dalam latihan maupun simulasi dari perencanaan operasi yang divisualisasikan melalui “Tactical Air Maneuver Game” (TAMG) yang ada di dalam sistem.

Latihan yang dilakukan tak hanya dari TNI AU saja, melainkan joint operation (latihan operasi gabungan) dengan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Polri serta stake holders terkait lainnya, agar tercipta komunikasi dan pola kerjasama .

Seskoau menuju kepada pendidikan perang siber sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin modern. Namun, untuk bisa menuju kesana, para Pasis harus memiliki keahlian dalam teknik dasar berperang terlebih dahulu, terutama perang konvensional.

“Jadi di Seskoau, untuk dasar perang konvensional tetap kita ajarkan, sampai menuju ke arah perang-perang yang modern saat ini, seperti smart weapon dan perang siber. Lembaga siber ini sudah terbentuk di TNI berbagai matra, itulah yang kita harapkan bisa memberi pelatihan di Seskoau,” harapnya.

Pelajaran perang siber juga diajarkan di Seskoau dalam agenda upgrade. Sementara ini Seskoau masih mempelajari tentang perang konvensional.

“Kita mengajarakan, lebih kearah bagaimana langkah-langkah dalam pengambil keputusan dalam perang konvensional,” tutup Komandan Seskoau, Marsekal Muda TNI Widyargo Ikoputra.(MRZ)