Beranda Berita Pemkot Tangsel Tanggung BPJS Ketenagakerjaan Relawan Damkar Tangsel

Pemkot Tangsel Tanggung BPJS Ketenagakerjaan Relawan Damkar Tangsel

0
Redkar tangsel
Foto: Walikota Tangsel Benyamin Davnie saat memberikan fasilitas asuransi BPJS Ketenagakerjaan kepada Redkar Tangsel

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan fasilitas asuransi BPJS Ketenagakerjaan kepada Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Tangsel aecara cuma-cuma.

Fasilitas ini diberikan karena melihat peran dan fungsi Redkar Tangsel sangat strategis di tengah masyarakat terutama untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.

“Jadi Redkar ini membantu pemerintah, masyarakat di lingkungan dari penanggulangan kebakaran dan penyelamatan,” ucap Benyamin saat membuka acara pembinaan kapasitas ketua Redkar dan kelembagaan Redkar tingkat Kelurahan di Kelurahan Muncul, Setu, pada Rabu (10/07/2024).

Dengan beban pekerjaan tersebut, Pemkot Tangsel kata Benyamin, sangat memperhatikan asuransi yang dibutuhkan, diantaranya BPJS Ketenagakerjaan. 

“Semua Redkar yang berjumlah ribuan, yakni BPJS tenaga kerjanya preminya sudah kami bayarkan. Jadi Bapak Ibu tidak perlu mengkhawatirkannya lagi,” tutupnya.

Hadirnya Redkar, diharapkan Benyamin bisa memberikan sosialisasi dan edukasi pula kepada masyarakat. Terutama pencegahan agar tidak terjadi kebakaran.

“Mencegah lebih baik daripada menanggulangi, karena seringkali itu penyebab kebakaran karena kompor yang lupa dimatikan, lalu colokan-colokan yang tidak dicabut,” ujarnya.

Selain itu tentunya bantuan penyelamatan-penyelamatan dari hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan masyarakat juga dapat dilakukan oleh Redkar.

Sementara itu disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel Ahmad Dohiri menjelaskan, Kota Tangsel jumlah RT mencapai 3.904 namun, baru 1.675 RT yang memiliki anggota redkar. Artinya, masih lebih dari setengahnya kekurangan anggota redkar.

“Kalau di Kelurahan Muncul ada 28 anggota redkar, padahal jumlah RT cuma 26,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya tidak membatasi dan akan berusaha terus menambah atau merekrut anggota redkar hingga nantinya tiap RT memiliki 1 anggota redkar.

“Untuk bentuk redkar anggarannya lumayan. Kalau sudah redkar kalau ada kebakaran gampang teratasi,” terangnya.

Dohiri mengaku, bila ada masyarakat yang mau menjadi anggota Redkar tetap diterima namun, itu akan kembali dibentuk tahun depan. (Edt)