Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean tinjau langsung persiapan pengawasan natal dan tahun baru (Nataru) di pelabuhan Merak dan Bakauheni pada Rabu, 11 Desember 2024.
Pengetatan pengawasan dilakukan untuk mencegah terjadinya penyelundupan barang ilegal, baik berupa komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan, maupun produk pangan yang dapat membahayakan ekosistem dan kesehatan masyarakat.
“Hal itu dilakukan dalam rangka tindakan pengawasan dan penindakan karantina serta pencegahan penyelundupan komoditas baik hewan, ikan, maupun tumbuhan,” kata Sahat di Pelabuhan Merak, Banten.
Dia memastikan seluruh fasilitas karantina yang ada di kedua pelabuhan ini, termasuk petugas dan peralatan deteksi, untuk mencegah masuknya komoditas yang bisa merusak ketahanan pangan, serta ekosistem yang ada di Indonesia.
Tiga juta orang akan melintas di Merak – Bakauheni
Diperkirakan, arus penumpang dan barang melalui Pelabuhan Merak dan Bakauheni akan meningkat pesat menjelang libur Nataru.
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, volume penumpang di kedua pelabuhan tersebut diprediksi mencapai lebih dari 3 juta orang selama periode Nataru tahun ini.
Volume barang, terutama kendaraan pribadi dan truk pengangkut barang, juga diperkirakan mengalami lonjakan signifikan.
Dengan kondisi tersebut, Sahat menekankan pentingnya kesiapsiagaan dari semua pihak yang terlibat dalam proses pemeriksaan di pelabuhan.
“Kami mengerahkan seluruh potensi yang ada, termasuk meningkatkan jumlah petugas yang siap siaga 24 jam untuk memeriksa barang yang dibawa oleh penumpang atau pengusaha,” ujarnya.
“Keamanan pangan sangat penting, terutama di tengah tingginya kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru. Penyebaran penyakit pada komoditas yang dibawa tanpa pemeriksaan karantina dapat menyebabkan kerugian besar,” tambah Sahat.
Untuk memitigasi peningkatan arus lalulintas, Barantin telah menyiapkan sejumlah langkah strategis di kedua pelabuhan tersebut.
Pengawasan dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih, termasuk pemindaian X-ray untuk mendeteksi barang-barang ilegal yang terbungkus rapat dalam barang bawaan penumpang dan kendaraan.
Selain itu, petugas juga akan melakukan pemeriksaan terhadap truk pengangkut barang yang memasuki pelabuhan.
Barantin juga bekerja sama dengan ASDP dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada celah bagi penyelundupan.
“Kami juga melibatkan masyarakat untuk ikut serta dalam pengawasan, dengan melaporkan apabila ada indikasi kegiatan ilegal,” tutur Sahat. (Rmt)