TNI AU Pererat Hubungan Dengan Industri Pertahanan Global di Indo Defence 2024 and Forum

Indo Defence 2024 Expo and Forum kembali menjadi panggung strategis bagi TNI Angkatan Udara untuk memperluas kerja sama sekaligus memperkuat ekosistem pertahanan nasional melalui kemitraan internasional.

Pada hari ketiga pelaksanaan pameran, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra (mewakili Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono) menerima kunjungan kehormatan dari sejumlah perusahaan industri pertahanan global, seperti Turkish Aerospace Industries, Boeing Company dan Korea Aerospace Industries (KAI).

Seluruh pertemuan berlangsung di Ruang Courtesy Call C1, JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pertemuan ini menjadi momentum penguatan sinergi dan pertukaran wawasan strategis, khususnya terkait teknologi aviasi dan sistem kedirgantaraan mutakhir.

“Selain membahas potensi kolaborasi jangka panjang, pertemuan juga dimanfaatkan untuk mempererat hubungan baik yang telah terjalin antara TNI AU dan mitra-mitra industri pertahanan global, dalam rangka mendukung kesiapan operasi dan pengembangan kekuatan udara nasional,” terang Kadispenau Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, dalam keterangannya, Minggu (15/6/25) di Jakarta.

Menurut Wakasau, TNI AU memandang penting kerja sama terbuka dengan mitra global sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kapabilitas dan kesiapan operasional.

Selain menerima kunjungan resmi, Wakasau juga menyempatkan diri mengunjungi stand Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) yang menampilkan berbagai inovasi kedirgantaraan karya prajurit TNI AU. Wakasau juga mengunjungi sejumlah booth industri pertahanan milik negara sahabat guna menyaksikan langsung perkembangan teknologi militer terbaru yang relevan dengan kebutuhan operasional TNI AU ke depan.

Dankodiklatau Marsdya TNI Arif Mustofa, Irjenau, Asrena Kasau, Aslog Kasau, dan Askomlek Kasau turut mendampingi Wakasau dalam ajang itu.

“Kehadiran para pejabat tinggi TNI AU mencerminkan keseriusan institusi dalam membangun kemitraan yang berkelanjutan dan implementatif sebagai bagian dari diplomasi pertahanan yang adaptif,” tutup Kadispenau. (rls/MRZ